SajianSedap.com - Garam adalah penyedap rasa yang wajib banget ada di rumah.
Karena masakan akan terasa hambar kalau tak menambahkan garam sebagai penyedapnya.
Tak hanya untuk menggoreng, menumis atau sayur, garam dapur juga terkadang dibutuhkan untuk membuat kue.
Selain jadi bumbu atau bahan masakan, garam dapur sangat bermanfaat bagi kebutuhan kesehatan tubuh.
Mengutip dari Everyday Health, garam membantu kinerja tiroid yang mengontrol metabolisme seluruh tubuh, sehingga pastinya jika Anda kekurangan garam metabolisme tubuh akan terganggu.
Selain itu, garam juga menjaga tingkat hidrasi dan keseimbangan elektrolit agar setiap organ berfungsi dengan baik.
Garam juga menjaga kestabilan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Namun, kini ternyata marak pedagang nakal yang sengaja membuat kandungan garam menjadi racun berbahaya, loh!
Kalau salah-salah beli, nyawa satu keluarga bisa jadi taruhannya.
Maka dari itu, kita wajib tahu nih ciri-ciri garam yang tidak mengandung yodium berikut ini.
Ibu-ibu wajib tahu, ya!
Hindari Beli Garam yang Tidak Mengandung Yodium
Diketahui salah satu kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya adalah kandungan yodiumnya.
Bahkan, pemerintah sudah menetapkan imbauan untuk mengonsumsi yodium sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tubuh.
Melalui tingkah nakal beberapa pedagang, garam yang dijual bukannya mengandung yodium yang bermanfaat bagi tubuh tapi justru bisa menjadi risiko bagi kesehatan tubuh.
Oleh sebab itu, sebelum memberi garam kini Anda harus memerhatikan beberapa hal di bawah ini.
Mengutip dari Warta Kota, sudah sejak lama pemerintah mengatur bahwa garam yang dijual di pasaran haruslah garam beryodium.
Faktanya, banyak garam produksi rumahan yang tidak mengandung yodium.
Hal ini sangat membahayakan kesehatan tubuh dan bahkan bisa memicu bahaya tertentu.
Menurut praktisi Garam Beriodium dari Nutrition International (NI), Rozy Afrizal Jafar, cara yang mudah untuk mendeteksi yodium menggunakan alat yang berisi amilum.
"Garam akan berubah menjadi ungu kalau memang mengandung yodium.
Namun alat ini tidak bisa memantau 30 ppm atau tidak," ujar dia dalam media briefing Intervensi Gizi Spesifik dalam Upaya Pencegahan Stunting, di Setiabudi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Amilum merupakan kandungan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air.
Wujudnya berupa bubuk putih, tawar, dan tidak berbau.
Zat ini dihasilkan tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang.
Namun Anda tak perlu khawatir.
Untuk mengetahui apakah garam tersebut memiliki kandungan yodium atau tidak, kita bisa mengujinya sendiri di rumah, loh!
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Anda hanya memerlukan singkong untuk menguji garam tersebut.
"Parut singkong, cairan (dari hasil parutan) diteteskan ke garam. Bila garam berubah jadi ungu berarti mengandung yodium," kata Rozy.
Jika garam tidak berubah warna, bisa dipastikan, garam yang dibeli tidak mengandung yodium.
Selain itu, teliti memeriksa kemasan garam juga bisa kita lakukan agar tak salah membeli garam bodong atau tak mengandung yodium.
"Pada garam bodong, ditulis SNI dan ppm (30) tetapi tidak ditulis alamat pabrik.
Kadang hanya tertulis Jawa Tengah saja, tetapi tidak ada alamatnya," katanya.
Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Stop Mulai Sekarang! Nekat Beli Garam dengan Ciri Seperti Ini Jika Tak Ingin Keluarga di Rumah Terima Akibatnya
KOMENTAR