SajianSedap.com - Garam adalah salah satu bahan penting yang digunakan saat memasak.
Bahkan jika tak ada garam, ibu-ibu di rumah pasti akan merasa kesulitan untuk membuat masakan.
Nah, biasanya saat kehabisan, pasti Anda langsung kalang kabut untuk segera membelinya bukan?
Baca Juga: Awas! Makanan Sehari-hari Ini Bikin Penyakit Darah Tinggi Bisa Kambuh, Jauhi Mulai Sekarang
Mulai sekarang tak perlu panik, karena beberapa bahan yang ada di dapur ini bisa menjadi bahan pengganti garam Anda yang habis.
Bukan penyedap ataupun micin lho ternyata.
Lalu apa saja bahan alami pengganti garam yang rasanya bikin nampol masakan? simak ulasannya.
Bahan Alami Pengganti Garam
Jika berbicara soal garam dalam masakan, hampir semua masakan dimasak dengan bumbu tambahan garam.
Namun garam sendiri juga memiliki efek samping berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Garam disebut juga sebagai natrium klorida.
Bumbu satu ini biasanya tidak menjadi perhatian dan asal memasukkan dalam masakan.
Tetapi bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Ada banyak bumbu dan rempah-rempah yang bisa Anda gunakan sebagai pengganti garam untuk membumbui makanan.
Rempah ini tidak hanya akan menambah rasa pada makanan, tetapi juga akan memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Mengutip dari Boldsky.com, berikut 11 rempah-rempah pengganti garam yang sangat baik untuk kesehatan:
1. Bawang putih
Dari menggunakannya sebagai penyedap hingga memakannya mentah sebagai sayuran, penggunaan bawang putih dalam kuliner tidak terbatas.
Bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan: memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah dan mendukung kesehatan otak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Bawang putih memiliki rasa yang menyengat yang meningkatkan cita rasa tinggi dalam hidangan apa pun, itulah sebabnya bawang putih dapat digunakan sebagai pengganti garam.
Anda bisa menggunakan bawang putih utuh, bubuk bawang putih, dan serpihan bawang putih di semua jenis hidangan.
2. Lada hitam
Lada hitam biasanya bergandengan tangan dengan garam; menambahkan lada hitam ke dalam makanan bisa menambah rasa sebanyak tanpa tambahan garam.
Terlebih lagi, penelitian telah mengaitkan lada hitam dengan pengurangan risiko peradangan, yang merupakan faktor risiko penyakit kronis.
Anda bisa menggunakan merica utuh atau lada hitam bubuk untuk hidangan gurih seperti pasta, sup, ayam panggang, atau ikan.
3. Bubuk paprika
Bubuk paprika dapat digunakan sebagai pengganti garam.
Bubuk paprika ini tidak hanya menambahkan warna merah tua pada hidangan panggang, tetapi juga menambah rasa pedas dan berasap.
Anda dapat menggunakan paprika dalam banyak resep makanan seperti semur, nacho, daging panggang, atau ikan.
4. Air lemon
Jus lemon bisa digunakan sebagai pengganti garam karena memunculkan rasa alami dari masakan.
Selain itu, lemon akan memberi tubuh Anda vitamin C, yang menurut penelitian telah menunjukkan mengurangi keparahan reaksi alergi, meningkatkan kekebalan dan melawan infeksi.
Tuangkan air lemon di atas sayuran matang dan gunakan dalam bumbu perendam dan saus salad.
5. Jahe
Jahe memiliki rasa pedas dan sedikit manis dengan aroma yang tajam menjadikan bumbu ini sebagai pengganti garam yang sempurna.
Terlepas dari kegunaan kulinernya, jahe telah digunakan untuk tujuan pengobatan selama ribuan tahun.
Anda bisa menggunakan jahe cincang atau bubuk jahe segar dalam tumisan, kari, saus, sup, minuman, dan daging panggang atau ikan.
6. Rosemary
Rosemary adalah ramuan aromatik dengan rasa seperti pinus.
Ini kaya akan antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang membantu meningkatkan kekebalan, meningkatkan kesehatan otak dan meningkatkan pencernaan.
Tambahkan rosemary segar atau kering ke dalam saus, sayuran atau daging panggang, sup, dan semur.
7. Oregano
Oregano adalah ramuan aromatik lain yang dapat digunakan sebagai pengganti garam.
Ramuan ini banyak digunakan dalam masakan Yunani dan Italia.
Oregano dapat digunakan segar atau dikeringkan dalam berbagai jenis resep.
Oregano menambahkan rasa cerah pada pizza, saus, hidangan ayam dan ikan.
Ini juga bisa digunakan sebagai bumbu untuk daging atau ikan.
8. Kunyit
Kunyit adalah bumbu biasa digunakan yang dikenal dengan senyawa yang meningkatkan kesehatan.
Kunyit dapat digunakan sebagai alternatif garam, karena akan meningkatkan rasa makanan.
Gunakan sedikit kunyit dalam sup, semur, sayuran panggang atau daging, kari dan telur.
9. Bubuk bawang merah
Sama seperti jahe dan bawang putih, bubuk bawang merah meningkatkan cita rasa masakan saat ditambahkan.
Selain itu, bubuk bawang merah tidak mengandung garam, yang menjadikannya alternatif yang bagus untuk garam.
Gunakan bubuk bawang bombai dalam tumisan, semur, sup, saus, saus celup, salad ayam atau telur, dan kentang tumbuk.
10. Ketumbar
Baik biji ketumbar maupun daun ketumbar bisa digunakan sebagai pengganti garam.
Daun ketumbar rasa lemon yang hangat, pedas saat dihancurkan. Anda bisa menambahkan daun ketumbar atau biji ketumbar bubuk ke dalam salad, sup, kari, hidangan ikan dan ayam, serta salsa.
11. Kayu manis
Kayu manis adalah bumbu ajaib yang sarat dengan khasiat obat.
Kayu manis memiliki rasa hangat, sedikit manis dan pedas.
Selain itu, rempah ini sangat serbaguna dan dapat digunakan baik dalam hidangan manis maupun gurih.
Saat Anda memasak kari, tambahkan batang kayu manis ke piring untuk mendapatkan sebagian besar rasa.
Gunakan bubuk kayu manis dalam sup, bumbu perendam, ayam panggang atau sayuran, pai, kue, dan hidangan manis lainnya.
Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan
Makan terlalu banyak garam sekaligus, baik dalam satu kali makan atau lebih dari sehari, dapat memiliki beberapa efek jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam efek jangka pendek, konsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan mulut kering atau merasa sangat haus.
Sehingga hal ini mendorong Anda untuk minum sebagai cara lain di mana tubuh Anda mencoba untuk memperbaiki rasio natrium-air dalam tubuh
Namun, dalam jangka panjang makan makanan asin bisa memberikan efek yang membahayakan bagi tubuh.
Dilansir dari Healthline, berikut ini bahaya mengonsumsi makanan asin berlebihan.
1. Meningkatkan tekanan darah
Penelitian menunjukkan bahwa diet kaya garam secara signifikan meningkatkan tekanan darah.
Dalam sebuah ulasan dilaporkan bahwa pengurangan asupan garam sebesar 4,4 gram per hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing hingga 4,18 mm Hg dan 2,06 mm Hg.
Namun, pengurangan yang diamati hampir dua kali lebih besar pada individu dengan tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah dalam kisaran normal.
Selain itu, efek ini dianggap lebih kuat secara signifikan pada individu yang peka terhadap garam daripada pada mereka yang tidak peka terhadap garam.
Kondisi obesitas dan penuaan juga memperkuat efek peningkatan tekanan darah dari diet kaya garam.
2. Meningkatkan risiko kanker perut
Beberapa penelitian mengaitkan diet tinggi garam dengan risiko kanker perut yang lebih tinggi.
Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa mereka dengan asupan garam rata-rata 3 gram per hari mungkin memiliki risiko hingga 68% lebih tinggi terkena kanker perut dibandingkan dengan asupan garam rata-rata 1 gram per hari.
Studi lain lebih lanjut menunjukkan bahwa orang dengan asupan garam tinggi mungkin memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker perut daripada mereka yang asupannya lebih rendah.
Para ahli percaya bahwa diet kaya garam dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kanker perut dengan menyebabkan bisul atau radang selaput perut.
3. Risiko penyakit jantung dan kematian dini
Hubungan antara diet kaya garam, penyakit jantung, dan kematian dini masih agak kontroversial.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri.
Pada akhirnya, perubahan ini dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan kematian dini yang lebih tinggi.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 11 Rempah-rempah Pengganti Garam agar Makanan Lebih Sehat
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR