SajianSedap.com - Sudah menjadi rahasia umum jika jahe adalah rempah yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Bahkan jahe juga dikenal sebagai salah satu rempah yang bisa mencegah kanker.
Tak heran jika air jahe menjadi salah satu minuman favorit sejuta umat yang sering diminum bahkan setiap hari.
Namun, dibalik manfaatnya bagi kesehatan, ternyata minum air jahe bisa membahayakan nyawa.
Ya, beberapa kondisi ternyata dilarang mengonsumsi jahe karena bisa berakibat mengganggu kesehatan bahkan bisa berakibat fatal.
Lalu kondisi seperti apa yang dimaksud? simak ulasannya.
Beberapa Kondisi Orang yang Dilarang Minum Air Jahe
Meski bisa mencegah kanker hingga meningkatkan daya tubuh, nyatanya jahe justru bisa menjadi racun bagi beberapa orang.
Ya, ada beberapa kondisi orang yang justru diharamkan untuk minum air jahe.
Berikut kondisi orang yang dilarang minum air jahe.
1. Orang dengan gangguan darah
Orang-orang dengan gangguan darah di sini misalnya seperti pengenceran, pemberuan darah, maupun hemofilia dll.
Orang dengan gangguan darah dilarang mengonsumsi jahe karena bahan satu ini bersifat mengencerkan darah hingga merangsang sirkulasi darah.
Rangsangan ini bisa berbahaya karena dapat menyebabkan pendarahan yang parah, dan kadang mematikan pada penderita gangguan darah.
Selain itu, jahe lebih berbahaya bagi orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah.
Terutama bagi orang yang punya risiko terkena penyakit jantung dan orang yang baru saja operasi.
Bagi orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter dahulu sebelum minum olahan jahe.
Pada dasarnya, darah yang terlalu encer dan sulit membeku tidak baik bagi kesehatan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Hal ini rentan memicu pendarahan yang bisa menyebabkan anemia, syok, hingga kematian.
Kondisi darah encer pun bisa terjadi karena beragam faktor, seperti kekurangan vitamin K, thrombocytopenia, hemofilia, leukimia, efek samping pengobatan, dll.
Meski begitu, FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS) mengategorikan jahe sebagai salah satu bahan makanan yang aman jika tidak memiliki kondisi medis di atas.
2. Ibu hamil
Laporan mengatakan bahwa jahe berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil.
Saat masa kehamilan, ibu calon bayi dianjurkan tidak mengonsumsi jahe karena stimulan alami pada rempah-rempah satu ini dapat menyebabkan kontraksi prematur.
Pada kondisi yang parah, jahe bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur.
Oleh karena itu, perlu ditegaskan bahwa ibu hamil harus menghindari konsumsi jahe dalam bentuk apa pun.
3. Orang yang berat badannya kurang
Sebuah penelitian menemukan bahwa pengobatan dengan ekstrak jahe menghasilkan penurunan berat badan dan tingkat lemak yang signifikan.
Hal ini bermanfaat bagi orang yang gemuk atau obesitas.
Namun bila Indek Massa Tubuh seseorang sudah kurang, mengonsumsi jahe bisa berbahaya.
Pada orang yang kekurangan berat badan atau kurus, jahe bisa menyebabkan kekurangan gizi, menekan nafsu makan.
Selain itu, pengangkatan lemak dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang berbahaya.
Kondisi yang dimaksud seperti massa otot yang buruk, rambut rontok, ketidakteraturan menstruasi, dan kekurangan vitamin.
4. Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan
Selain buruk bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, secara umum jahe memang disarankan untuk dihindari oleh orang yang sedang dalam pengobatan.
Hal ini karena jahe bisa meningkatkan atau menurunkan efek obat-obatan.
Beberapa obat yang diketahui bisa menurunkan efek saat dikonsumsi bersama jahe ialah obat tekanan darah tinggi atau diabetes.
Selain 4 kondisi di atas yang tidak disarankan minum air jahe, ternyata menyeduh jahe sebagai minuman juga tidak bisa sembarangan.
Hindari Menyeduh Jahe dengan Air yang Terlalu Panas
Saat dibuat minuman, banyak orang yang menyeduh jahe dengan air panas.
Bahkan, terkadang jahe juga sampai direbus dengan air mendidih.
Sebenarnya cara tersebut tidak tepat dilakukan untuk mengolah jahe atau rempah lainnya.
Agar dapat khasiatnya secara maksimal, jangan seduh jahe dengan air panas.
Terlebih merebus jahe dengan air mendidih.
Dikutip dari Kompas.com, pakar herbal dr Abrijanto mengatakan bahwa jahe yang diseduh dengan air yang suhunya mendekati mendidih, yakni 100 derajat celcius akan kehilangan senyawa aktif yang dikandungnya.
Padahal, sebenarnya senyawa aktif tersebutlah yang bermanfaat pada jahe.
Senyawa aktif seperti flavonoid dan saponin akan rusak jika terkena suhu yang terlampau panas.
Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang bekerja menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Sedangkan saponin adalah senyawa aktif yang berfungsi dalam meningkatkan kekebalan dan membuat antibodi
Kedua senyawa tersebut berperan sebagai agen anti-inflamasi, anti-jamur, anti-kanker, serta dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Bahan herbal lainnya yang mengandung senyawa flavonoid dan saponin memiliki karakteristik khusus. Biasanya saat diaduk dengan air, maka akan berbusa.
Akan tetapi, seperti yang telah dibahas sebelumnya, kalau disiram air panas apalagi mendidih, senyawa bermanfaat tersebut akan rusak dan hilang.
Cara Seduh Jahe yang Benar
Anda bisa menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 60-70 derajat celcius.
Suhu tersebut dapat disesuaikan denga air hangat dari dispenser.
Saat diseduh dengan air yang terlalu panas senyawa aktif dalam jahe akan lenyap, tapi jika diminum mengapa rasanya di tubuh masih hangat?
Ini karena jahe memiliki kandungan minyak atsiri yang tahan dengan suhu panas.
Artikel ini telah tayang di BolaStylo.com dengan judul Stop Konsumsi Jahe Jika Punya Kondisi 4 Ini! Bahayanya Mengancam Nyawa
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR