Hal ini rentan memicu pendarahan yang bisa menyebabkan anemia, syok, hingga kematian.
Kondisi darah encer pun bisa terjadi karena beragam faktor, seperti kekurangan vitamin K, thrombocytopenia, hemofilia, leukimia, efek samping pengobatan, dll.
Meski begitu, FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS) mengategorikan jahe sebagai salah satu bahan makanan yang aman jika tidak memiliki kondisi medis di atas.
2. Ibu hamil
Laporan mengatakan bahwa jahe berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil.
Saat masa kehamilan, ibu calon bayi dianjurkan tidak mengonsumsi jahe karena stimulan alami pada rempah-rempah satu ini dapat menyebabkan kontraksi prematur.
Pada kondisi yang parah, jahe bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur.
Oleh karena itu, perlu ditegaskan bahwa ibu hamil harus menghindari konsumsi jahe dalam bentuk apa pun.
3. Orang yang berat badannya kurang
Sebuah penelitian menemukan bahwa pengobatan dengan ekstrak jahe menghasilkan penurunan berat badan dan tingkat lemak yang signifikan.
Hal ini bermanfaat bagi orang yang gemuk atau obesitas.
Namun bila Indek Massa Tubuh seseorang sudah kurang, mengonsumsi jahe bisa berbahaya.
Pada orang yang kekurangan berat badan atau kurus, jahe bisa menyebabkan kekurangan gizi, menekan nafsu makan.
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR