SajianSedap.com - Tempe memang sudah menjadi makanan favorit sejuta umat.
Sebab tempe dikenal enak dan sehat.
Tempe juga bisa diolah menjadi berbagai macam menu.
Maka itu tiap belanja, tempe selalu masuk ke dalam daftar bahan makanan yang wajib dibeli.
Nah biasanya setelah belanja tempe, kita pasti bakal menaruhnya di kulkas agar awet.
Baca Juga: BERITA POPULER : Jangan Pernah Makan Jahe dengan Kondisi ini Sampai Bahaya dari Tempe yang Digoreng
Namun, kini baiknya jangan Anda simpan tempe di kulkas lagi ya.
Karena menyimpan tempe di kulkas malah bisa jadi bencana.
Jangan Simpan Tempe Di Kulkas
Banyak sumber mengatakan bahwa menyimpan tempe di kulkas bisa mempercepat pembusukan.
Tentu tempe busuk tidak sehat untuk dikonsumsi.
Jadi mulai sekarang Anda tidak diperbolehkan menyimpan tempe di kulkas karena berbahaya bagi kesehatan seisi rumah.
Lalu, bagaimana cara menyimpan tempe agar tetap bisa dimakan dan menyehatkan seisi rumah?
Mari kita simak tips berikut ini.
Simpan dalam keadaan utuh
Sebaiknya simpan tempe dalam keadaan utuh dan belum terpotong.
Karena kalau menyimpannya dalam keadaan sudah dipotong-potong, lama-kelamaan tempe juga akan menyatu kembali.
Kenapa? Karena jamur pada tempe akan kembali mengikat dan menyatukan kedelai pada tempe.
Berikan garam
Selain itu, tambahkan juga garam di sekitar tempe untuk mencegah pembusukan pada tempe.
Soalnya, garam punya sifat menghambat kerja ragi pada tempe.
Simpan di suhu ruang
Bukan di kulkas, baiknya Anda menyimpan tempe di suhu ruangan saja.
Ini justru akan mencegah pembusukan karena tempe akan tetap hangat dan jauh dari lembap.
Baca Juga: Resep Kering Tempe Aroma Honje Enak, Sajian Pelengkap Anti Gagal yang Bisa Dibuat Oleh Pemula
Beli yang mentah
Sebelum jadi tempe, ada pedagang yang menjual tempe mentah. Tempe mentah ini biasa masih belum keras dan menyatu, kedelainya masih dalam bentuk utuh.
Jika Anda berniat untuk menyimpan stok tempe, sebaiknya beli yang masih mentah saja.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Jangan Beli Tempe dengan 3 Ciri Ini
Ketika membeli tempe biasanya ada yang dibungkus dengan daun pisang dan plastik.
Keduanya tidak ada yang salah, hanya saja ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membawa pulang tempe dari pasar.
Mengutip dari kompas.com, seorang koki dari Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Dengan begitu kalau Anda menemukan tempe dengan 3 tanda ini sebaiknya jangan dipilih.
1. Warna tempe kecoklatan
Perhatikan warna tempe dan jamurnya.
Anda pasti akrab dengan tempe yang memiliki warna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Nah, pastikan anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
2. Mudah hancur
Ciri lain yang perlu Anda hindari yaitu mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Baca Juga: Se-Indonesia Wajib Tahu! Jadi Kebiasaan, Ahli Ungkap 'Racun' Dibalik Konsumsi Tempe dengan Cara Ini
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Baca Juga: Pantas Suaminya Ogah Lirik Wanita Lain, Ibu Rumah Tangga ini Selalu Makan Tempe Sebelum Naik Ranjang
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Tolong Mulai Sekarang Stop Menyimpan Tempe di Kulkas, Jika Nekat Bahaya Mengerikan Ini Akan Mengintai Seisi Rumah
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR