3. Manfaatkan momen tanggal cantik dan kesempatan bekerjasama
Ny. Swan menjelaskan bahwa setidaknya anggaran dana marketing untuk suatu bisnis adalah sebesar 1-3% dari omzet yang masuk.
Namun di luar itu, pemilik bisnis juga bisa menumbuhkan penjualan melalui keikutsertaan dengan program kampanye tanggal cantik dari penyedia layanan pembayaran digital seperti ShopeePay.
4. Pandai bergaul dan berteman dengan siapa pun
Selama 33 tahun membangun Dapur Solo, Ny. Swan selalu menganggap bahwa pelanggan yang datang adalah teman, dan hal ini mendorongnya untuk bersikap ramah kepada siapapun.
“Sejak awal saat saya baru memiliki satu cabang di Sunter, saya selalu berusaha melayani setiap pelanggan layaknya seorang teman dengan sering menyapa dan mengajak mereka bercengkrama.
Hal ini menimbulkan rasa kekeluargaan bagi pelanggan yang datang ke Dapur Solo dan bisa menimbulkan kesetiaan. Selain rasa makanannya yang enak, rasa kekeluargaan juga bisa membuat pelanggan datang kembali ke bisnis kita,” jelas Ny. Swan.
Baca Juga: Resep Sosis Solo Enak, Camilan Tradisional yang Bisa Kita Jadikan Peluang Usaha
5. Anggap pekerjaan sebagai hobi
Tidak ada pekerjaan yang tidak menimbulkan tekanan. Namun, Ny. Swan memiliki satu prinsip untuk mengatasi hal tersebut.
“Kita harus menganggap bahwa pekerjaan itu hobi. Dengan demikian, tidak akan terasa ada tekanan ketika kita bekerja. Hal itu yang saya terapkan selama saya membangun Dapur Solo.
Saya terbiasa bekerja selama 14 jam per harinya dan saya menganggapnya sebagai hobi. Setiap hari saya tidur jam 10 malam dan bangun jam 4 pagi demi bekerja dan mengembangkan Dapur Solo.
Jika kita ulet dalam bekerja, pasti kesuksesan akan datang menghampiri kita,” pungkas Ny. Swan.
Diketahui, Nyonya Swan sudah menjalankan bisnis Dapur Solo sejak 1988, kini pun sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.
KOMENTAR