Sajiansedap.com - Anda pasti sudah sangat familiar dengan sayuran satu ini.
Ya, sayur kol sangat mudah ditemukan di pasar dan memiliki harga yang terjangkau.
Sayur kol juga sangat mudah jika ingin diolah menjadi beragam masakan yang menggugah selera.
Namun tahukah anda? ternyata kalau sayur kol di jus dan dicampur dengan lemon bisa miliki khasiat luar biasa bagi tubuh.
Coba anda minum jus kol yang dicampur dengan lemon setiap hari.
Cara membuatnya pun mudah, cukup dengan mencampurkan beberapa helai daun kol dan 2 sendok makan jus lemon, lalu blender hingga halus dan tercampur rata.
Konsumsi jus ini setiap pagi, sebelum sarapan, setidaknya selama 2 bulan.
Wajib dicoba oleh anda agar bisa cegah dari penyakit mematikan.
Begini kondisi tubuh usai konsumsi jus kol campur lemon secara rutin di pagi hari, dilansir dari Boldsky.com.
Manfaat Campuran Jus Kol dan Lemon
1. Membantu Penurunan Berat Badan
Karena minuman alami ini kaya akan kandungan serat, yang dapat mengurangi kemampuan sel-sel untuk menyimpan lemak, sehingga membantu penurunan berat badan.
2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Baik kol dan lemon kaya akan vitamin C yang sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh sehat dan mencegah banyak penyakit.
3. Mencegah Kanker
Karena minuman buatan rumah ini kaya akan fitonutrien dan antioksidan, diketahui mencegah sel kanker berkembang biak di dalam tubuh.
4. Meningkatkan Kesehatan Otak
Karena kol dalam minuman kesehatan ini kaya akan asam folat dan vitamin B, kol dapat menyehatkan sel-sel otak dan menjaga fungsi otak anda tetap aktif.
5. Sehat untuk Tulang
Campuran kol dan lemon ini dapat memperkuat tulang, karena kandungan vitamin D dalam minuman ini dapat memungkinkan penyerapan kalsium yang lebih baik oleh tulang.
6. Mengurangi Sembelit
Karena kol kaya akan kandungan serat, kol dapat mendorong keluar kotoran di usus Moms, untuk mengurangi kondisi seperti sembelit dan tumpukan.
Asal Usul Sayur Kol
Sayur kol tentu tak asing bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak olahan makanan yang menggunakan sayur kol seperti sup, tongseng, capcay, dan kuliner lainnya.
Sayur kol juga tak hanya diolah bersama bahan lainnya. Sayur kol juga biasa disantap sebagai lalapan di kuliner pecel ayam, pecel lele, maupun dicocol langsung dengan sambal.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kedekatan sayur kol dengan masyarakat Indonesia ternyata punya cerita sejarah yang berhubungan dengan kedatangan bangsa Eropa.
Hal tersebut diungkapkan oleh sejarawan kuliner, Fadly Rahman.
"Kalau melihat dari perjalanan kolnya sendiri, secara historis kol bukan tanaman Indonesia, tapi tanaman dari Eropa, dibawa dibudayakan oleh orang Eropa abad 17. Sekarang sudah jadi tanaman kita," kata Fadly saat dihubungi KompasTravel, Jumat (14/12).
Bangsa Eropa kala itu membawa sayur kol ke Indonesia sebagai untuk ditanam dan dibudidayakan. Fadly menyebut berdasarkan serat Centhini terbitan tahun 1816, ada sayuran-sayuran dari Eropa yang dibawa seperti peterseli, kol, kentang, nanas dan sayuran lainnya.
"Sayuran itu yang dibutuhkan mereka pada masa itu. Kol memang disukai sebagai sayuran pelengkap, entah sebagai garnis, entah bahan di sayur seperti sop. Kol punya kandungan air yang cukup. Itu kenapa kalau sekarang pecel lele, ada juga kol digoreng." katanya.
Baca Juga: Jangan Lagi Simpan Kol di Kulkas Kalau Tak Mau Hal Buruk Ini Terjadi di Rumah, Hati-hati!
Pada awalnya, sayur kol dimasak orang Belanda jadi makanan bernama zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut. Kuliner tersebut biasa disantap oleh orang Belanda.
"Misal di resep-resep eropa seperti sup kol. Kol memang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan dimasak bersama daging kaldu. Sama persis dengan kita seperti tongseng atau disesuaikan dengan kondisi. Lama-lama setelah dibudidayakan lokal, sebagai kuliner lokal indonesia," katanya.
Saat ini, lanjut Fadly, sayur kol telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia baik di skala domestik maupun industri kuliner. Ia mengatakan sayur kol digemari lantaran punya kandungan air yang tinggi.
"Itu alasan kenapa kol juga dipakai sebagai sensasi tersendiri untuk bahan makan seperti lalapan. Perkembangannya, setelah kol dibudidayakan secara agrikultur, kol jadi varietas lalapan misalnya orang Sunda. Kol itu sebenarnya bukan tanaman lokal di Jawa Barat," ujarnya.
Asal Usul Sayur Kol
Bangsa Eropa kala itu membawa sayur kol ke Indonesia sebagai untuk ditanam dan dibudidayakan.
Baca Juga: Resep Sayur Kembang Kol Bersantan Enak, Menu Rumahan Untuk Inspirasi Pelengkap Makan Malam
Fadly menyebut berdasarkan serat Centhini terbitan tahun 1816, ada sayuran-sayuran dari Eropa yang dibawa seperti peterseli, kol, kentang, nanas dan sayuran lainnya.
"Sayuran itu yang dibutuhkan mereka pada masa itu.
Kol memang disukai sebagai sayuran pelengkap, entah sebagai garnis, entah bahan di sayur seperti sop.
Kol punya kandungan air yang cukup. Itu kenapa kalau sekarang pecel lele, ada juga kol digoreng." katanya.
Pada awalnya, sayur kol dimasak orang Belanda jadi makanan bernama zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut.
Kuliner tersebut biasa disantap oleh orang Belanda.
"Misal di resep-resep eropa seperti sup kol.
Kol memang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan dimasak bersama daging kaldu.
Sama persis dengan kita seperti tongseng atau disesuaikan dengan kondisi.
Lama-lama setelah dibudidayakan lokal, sebagai kuliner lokal indonesia," katanya.
Saat ini, lanjut Fadly, sayur kol telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia baik di skala domestik maupun industri kuliner.
Ia mengatakan sayur kol digemari lantaran punya kandungan air yang tinggi.
Baca Juga: Resep Cah Kacang Panjang Kembang Kol Enak, Hidangan Ringan Untuk Pelengkap Santap Malam
"Itu alasan kenapa kol juga dipakai sebagai sensasi tersendiri untuk bahan makan seperti lalapan.
Perkembangannya, setelah kol dibudidayakan secara agrikultur, kol jadi varietas lalapan misalnya orang Sunda.
Kol itu sebenarnya bukan tanaman lokal di Jawa Barat," ujarnya.
Baca Juga: Resep Sapo Tahu Ayam Kembang Kol Enak, Menu Vegetarian Spesial Untuk Makan Malam
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR