Bisa Dilihat Hanya dengan Mata, Catat 4 Ciri Tahi Lalat yang Berpotensi jadi Kanker! Jangan Sampai Menyesal Kemudian
SajianSedap.com - Ternyata ada 4 ciri tahi lalat yang berpotensi jadi kanker ganas.
Haris catat supaya tak menyesal kemudian.
Tahi lalat di tubuh kita mungkin selama ini jadi hal yang tak terlalu kita perhatikan.
Apalagi, jika letak tahi lalatnya tak menggu dan tak terlalu terlihat.
Umumnya pemicunya adalah sering kontak dengan sinar matahari, sehingga berdampak pada meningkatnya pigmen melanin.
Dapat pula tahi lalat terjadi karena faktor genetik, obat-obatan pemutih kulit, makanan cepat saji, atau bahan-bahan yang mengandung arsen.
Tahi lalat merupakan indikasi penumpukan pigmen yang sudah tertahan di bawah kulit sejak janin.
Pigmen-pigmen ini memiliki sarang di bawah kulit dan bisa timbul sewaktu-waktu.
Itulah sebabnya tahi lalat bisa bertambah banyak seiring bertambahnya usia.
Tapi, tahukah kamu kalau tahi lalat ternyata bisa berubah jadi kanker yang mengerikan, lo.
"Tahi lalat secara umum tidak berbahaya, dan biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis, meski dapat pula berubah menjadi kanker," ujar Dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK.
Para dokter kulit memiliki trik "ABCD" untuk mengetahui apa saja ciri tahi lalat yang perlu dicurigai.
Berikut adalah beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai dari tahi lalat:
* A (Asymmetris)
Tahi lalat vang bersifat kanker cenderung mempunyai bentuk tak beraturan.
Tahi lalat yang normal bentuknya bulat.
* B (Border)
Tahi lalat yang bersifat kanker mempunyai batas atau pinggiran abnormal, yakni tepinya bergerigi dan kadang timbul tonjolan di tengah tahi lalat.
Pada tahi lalat normal permukaan tepinya cenderung, rata dan tak ada tonjolan.
* C (Colour)
Tahi lalat yang beraneka warna seperti cokelat, merah, putih, biru, dan hitam sering menandai bersifat kanker ketimbang tahi lalat satu warna.
"Waspadai jika memiliki tahi lalat dengan warna tidak homogen, bisa jadi itu gejala kanker," katanya.
* D (Diameter)
Tahi lalat yang bersifat kanker biasanya memiliki ukuran lebih besar daripada yang jinak.
Tahi lalat yang berbahaya ukurannya terus membesar hingga memiliki diameter lebih dari 6 milimeter.
Tahi lalat yang berisiko kanker harus ditangani segera sebelum metastatis atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Satu-satunya cara membuang tahi lalat adalah dengan jalan operasi.
"Ada kalanya orang minta tahi lalatnya diangkat untuk kepentingan kosmetis atau secara fengshui kurang bagus. Sah-sah saja sih, tapi jika memang tidak menimbulkan keluhan sebaiknya tak usah dihilangkan," katanya lagi.
Ciri Lain Tahi Lalat yang Bisa jadi Kanker
Walau metode tersebut mudah diingat, tetapi ternyata tahi lalat yang merupakan tanda kanker kulit tak selalu memiliki ciri seperti yang disebut dalam konsep ABCD.
Berikut adalah beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai dari tahi lalat: Bisa jadi kanker kulit (melanoma) jika:
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
- Baru muncul
Setelah usia 30 tahun seharusnya tidak muncul lagi tahi lalat baru.
"Kebanyakan melanoma muncul dari kulit yang tadinya normal, hanya 28 persen yang berkembang dari tahi lalat yang sudah ada," kata Clifford Perlis, ahli dermatologi dari Fox Chase Cancer Center.
Memang tahi lalat baru tak selalu tanda kanker.
Bisa jadi itu hanya karena terbakar matahari.
Jika tahi lalat itu kecil, datar, dan seperti bercak kecokelatan, biasanya itu adalah efek dari paparan sinar matahari.
Pada sebagian orang tahi lalat juga bisa bertambah di usia dewasa, namun perhatikan apakah ada tanda ABCD.
- Gatal atau berdarah
Tahi lalat yang normal dan sehat tidak akan menimbulkan rasa nyeri atau gejala lain.
Periksakan jika tahi lalat Anda berubah warna.
Warna kemerahan, transparan, dan bintik hitam juga perlu dicurigai.
Tahi lalat justru tidak berbahaya jika seperti kutil yang berasal dari penebalan lapisan kulit yang berlebihan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Ciri-ciri Tahi Lalat Berbahaya" dan "Tanda Tahi Lalat Anda Berpontesi Kanker"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR