Sekarang jadi Presenter Terkenal dengan Honor Ratusan Juta, Irfan Hakim Dulu Pernah Makan Hati Ditentang Orang Tua jadi Artis, 'Nyuruhnya ke Sekolah Agama'
SajianSedap.com - Wajah presenter ini pastinya sering Anda lihat di televisi.
Ia sering mengisi banyak acara diberbagai stasiun televisi.
Tak ayal sekarang dirinya menjadi salah satu presenter kondang Indonesia bersama Raffi Ahmad hinga Uya Kuya.
Ya, ia adalah Irfan Hakim.
Pria yang sangat menyukai bintang ini sekarang pastinya memiliki honor yang fantastis sekali menjadi MC.
Irfan bahkan telah memiliki rumah mewah dengan keluarga kecilnya.
Namun, siapa sangka dirinya juga pernah alami hal yang berliku sebelum sukses seperti sekarang.
Salah satunya adalah dari restu orang tua.
Ditentang Orang Tua
Diketahui nama Irfan Hakim semakin melambung tatkala ia sukses membawakan acara kompetisi dangdut, D'Academy.
Pasalnya, aksi Irfan di acara tersebut terbukti mampu menghidupkan suasana kompetisi menjadi semakin meriah.
Tak heran juga jika kini Irfan Hakim memiliki banyak penggemar, khususnya dari kalangan ibu-ibu penggemar D'Academy.
Bukan hanya popularitas, acara tersebut nyatanya juga membawa kesuksesan materi bagi presenter 43 tahun ini.
Namun kesuksesan Irfan Hakim ini ternyata tak diraihnya semudah membalikkan telapak tangan karena ia sempat ditentang keras oleh orang tuanya.
Alih-alih bangga, orang tua Irfan Hakim bahkan sempat menangis hingga malu keluar rumah gara-gara anaknya jadi artis.
Lama dipendam, kisah ini akhirnya terungkap dalam obrolan Irfan Hakim bareng motivator Merry Riana di YouTube Merry Riana, Minggu (8/9/2019) lalu.
"Apa ini mimpi atau cita-cita dari kecil?" tanya Merry Riana soal Irfan Hakim yang kini sukses jadi presenter.
"Kalau untuk jadi entertainer atau artis itu nggak pernah terpikirkan. Tapi kalau seni iya dari dulu.
Waktu itu kalau ada panggung pasti naik. Puisi lah, bernyanyi lah, menari lah, semuanya," tutur Irfan.
Irfan lantas berkisah keinginannya untuk menempuh pendidikan di bidang seni terpaksa pupus karena ia diharuskan berkuliah di sekolah agama.
Raih Banyak Prestasi
Meski begitu, rintangan ini nyatanya tak menghalangi jalan Irfan Hakim untuk berkesenian karena ia akhirnya mampu meraih seabrek prestasi dengan menjadi penari dan pemain musik angklung.
"Orang tua nyuruhnya ke sekolah agama. Ya udah gue berbakti ke orang tua, gue sekolah agama tapi tetap kegiatan berkesenian."
"Alhamdulillah pada tahun 1997 pernah jadi duta seni ke Eropa dan Jepang membawakan angklung, gamelan, dan tarian se-Indonesia," imbuhnya.
"Walaupun sudah banyak prestasi di dunia seni dan sudah keliatan bakatnya, saya denger-denger orang tua nggak mengizinkan kamu ke dunia entertainment?" cecar Merry Riana penasaran.
Benar saja, Irfan lantas mengaku kedua orang tuanya tak meridhoinya jadi artis hingga ia terpaksa berkali-kali berbohong demi ikut casting.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Usut punya usut, image artis yang begitu buruk di tahun 90-an membuat orang tua Irfan Hakim takut anaknya terjerumus ke dunia hitam.
"Jadi gue dibesarkan dari lingkungan yang agamis sekali. Ada ketakutan image artis saat itu kan jelek banget. Narkoba, tukang kawin cerai, pergaulan bebas."
"Sementara di sisi lain gue pengen berkesenian," ujar sang presenter.
Tak hanya enggan memberi restu, orang tua Irfan Hakim bahkan sempat menangis hingga malu keluar rumah gara-gara pose yang dilakukannya di suatu majalah.
"Sampai orang tua nangis karena saya foto cover majalah berangkulan dengan perempuan. Sampai nangis, sampai malu keluar rumah," kenang Irfan dengan nada sedih.
"Sampai segitunya?" sahut Merry Riana tak percaya.
Meski begitu, perjuangan Irfan Hakim akhirnya berbuah manis karena orang tuanya kemudian luluh dan mengizinkannya jadi artis.
"Minta maafnya sampai terus-terusan. Sampai suatu ketika yaudah orang tua akhirnya meneteskan air mata tapi air mata bangga," tandasnya.
Setelah menikah dengan anak jenderal, Irfan Hakim menjadi lebih tajir.
Ia memiliki serangkaian bisnis, termasuk bisnis kuliner.
Dengan jumlah pemasukkan yang luar biasa ini, tidak heran jika Irfan Hakim memiliki kekayaan yang melimpah.
Tak heran jika ia ingin selalu memberikan yang terbaik pada keluarganya.
Hal inilah yang terus mendorongnya untuk membangun rumah baru yang bisa menjadi tempat keluarganya pulang.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR