SajianSedap.com - Demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasangan suami istri ini rela memanfaatkan uang donasi untuk beli sapi dan motor.
Sang suami pun meminta maaf kepada donatur atas hal tersebut.
Padahal jumlah donasi untuk kesembuhan sang istri sampai menyentuh angka Rp 50 juta.
Seorang penderita kanker mendapat uang donasi dari sejumlah donatur.
Namun, penderita kanker beli motor dan sapi pakai uang donasi dari donatur-donatur yang memberikannya.
Si penderita kanker Nursam, suami Kinem akhirnya minta maaf kepada para donatur-donatur yang memberi bantuan.
11 tahun mengidap kanker
Merasa prihatin dengan kondisi Kinem yang menderita kanker sejak 2009, beberapa relawan tergerak hatinya untuk memberikan donasi berupa uang dan barang untuk membantu keluarga Kinem.
Semula, pada bibir dalam bagian bawah Kinem terdapat benjolan kecil.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, benjolan tersebut kian membesar.
Baca Juga: Rutin Makan Jantung Pisang Setiap Hari, Ternyata Bisa jadi Obat Alami Cegah Penyakit Mematikan ini!
Benjolan itu menggantung di bagian bawah mulut.
Namun sayang, uluran tangan dari para donatur tersebut diduga disalahgunakan oleh Nursam untuk beli sapi dan sepeda motor serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dilansir dari Tribunjateng.com mendatangi kediaman keluarga Kinem yang berada di Girirejo RT 2/5 Desa Gunungsari Kecamatan Wonosamudro Kabupaten Boyolali pada Sabtu (18/7/2020) siang, terlihat beberapa anggota kepolisian, TNI, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali sudah berada di rumah tersebut.
Mereka meminta supaya Nursam mengklarifikasi pernyataannya yang mengaku belum menerima bantuan yang telah digalang beberapa relawan dan instansi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
"Bantuan berwujud uang dan sembako.
Bantuan sudah saya terima.
Buat beli sapi (dua ekor) dan sepeda motor (tiga unit).
Tapi sudah saya jual semua untuk kebutuhan sehari-hari (serta biaya sekolah anak)," kata Narsum kepada Tribunjateng.com.
Seingat Narsum, bantuan yang telah diterimannya sebesar Rp 50 juta.
Atas perbuatannya, laki-laki tersebut minta maaf kepada para donatur yang telah berbaik hati kepada keluarganya.
Sehari-hari, Narsum bekerja serabutan.
Selain bertani, dirinya juga kerja sambilan di proyek.
"Mohon maaf kepada relawan sebesar-besarnya.
Saya sudah menerima uang dan barang yang telah diberikan oleh para donatur," jelas Nursam.
Kaur Kesra Perangkat Desa Gunung Sari, Tri Jatmiko menambahkan, keluarga Kinem sudah menerima beberapa bantuan bersumber dari program pemerintah, seperti PKH serta Bantuan Pangan Non-Tunai.
Sementara itu, pegawai puskesmas setempat serta mewakili DKK Boyolali, Sujatmoko menjelaskan, sebenarnya kasus ini sudah lama dan beberapa kali viral di media sosial.
Dirinya pertama kali mengetahui kasus tersebut pada 2009.
"Kinem dalam keadaan hamil, waktu itu kita juga berikan bantuan susu dan relawan memberikan bantuan juga.
Kemudian viral lagi pada 2019, sampai Dinas Kesehatan Provinsi turun.
Sebenarnya sejauh mana usaha kita menangani," ungkapnya.
Lanjut Moko, sudah ada upaya melakukan operasi terhadap penyakit kanker yang dialami Kinem.
"Waktu itu sanggup dilakukan operasi.
Kita sanggup juga mengikuti prosedur mengantar sampai rumah sakit di Boyolali.
Dicek seluruh kondisi fisik tapi di Boyolali tidak memungkinkan.
Akhirnya dirujuk ke rumah sakit Solo.
Kami juga siap untuk mengantar.
Pertama baru pemeriksaan, kemudian dijadwalkan operasi di sana.
Kita antarkan, tapi kondisi Kinem drop, akhirnya suami minta dibawa pulang," terang Moko.
Dengan pernyataan suami Kinem yang mengaku belum menerima sama sekali bantuan dari beberapa relawan, Moko pun turut menyayangkan hal tersebut.
"Apa yang disampaikan yang bersangkutan, sangat disayangkan," pungkasnya. (Ais)
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR