Mulai Sekarang Stop Masak Pakai Minyak Goreng Berulangkali, Bisa Timbukan Ancaman Mengerikan ini pada Tubuh!
SajianSedap.com - Siapa yang suka menggoreng di rumah?
Makanan dengan cara digoreng memang memiliki kenikmatan sendiri.
Ketika digoreng makanan menjadi renyah dan memanjakan mulut.
Tapi berapa kali Anda mengganti minyak goreng sesudah masak?
Selain di rumah, kita pun sering melihat para pedagang kaki lima menggunakan minyak yang sama berulang kali untuk menggoreng makanan.
Padahal, kebiasaan tersebut memiliki sejumlah bahaya, lho!
Meskipun tak sedikit orang yang sudah mengetahui bahayanya, namun mereka tetap melakukannya karena alasan berhemat.
Karena alasan ingin irit ataupun berhemat, kita sering memakai minyak goreng berulang kali saat memasak.
"Banyak orang Indonesia melakukannya karena enggak mengerti dan mau irit, sayang minyaknya dibuang," kata Sport Nutritionis sekaligus disease prevention Emilia Elfiranti Achmadi pada sesi wawancara khusus bersama Bertolli di Plaza Senayan, Selasa (18/12/2018).
"Padahal, lebih sayang mana uang untuk beli minyak baru atau untuk mengobati sakit karena dampak menggunakan minyak berulang?"
Bisa Berubah jadi Zat Berbahaya
Baca Juga: Waspada! Jangan Makan Telur dan Susu Bersamaan, Bahayanya Ternyata Gak Main-main!
Emilia menjelaskan, gugus asam lemak (minyak) menyerupai kalung mutiara dengan ikatan antar-gugus yang bisa diputuskan oleh panas.
Semakin sering dilakukan pemanasan berulang, gugus kimia yang awalnya panjang tersebut bisa menjadi rusak dan sifatnya bisa berubah.
"Yang tadinya anti-inflamasi bisa jadi inflamator.
Titik asap juga semakin rendah sehingga ketika dipanaskan lagi keluar asap, ada efek pembentukan karsinogen," tuturnya.
Adapun karsinogen sendiri merupakan zat penyebab kanker yang bisa merusak sel-sel normal sehingga berubah menjadi sel kanker.
Kandungan nutrisi yang terkandung dalam minyak goreng juga akan terus menerus hilang ketika digunakan berulang.
Cara mudah membuktikannya, cobalah pergi ke satu pedagang kaki lima yang menggunakan minyak berulang.
Bandingkan hasil makanan yang digoreng di sana dan di rumah menggunakan minyak baru.
"Di rumah setelah makan gorengan itu sepertinya oke-oke saja,
tapi setelah makan di warung bisa batuk langsung. Karena inflamasinya sudah terjadi. Tenggorokan saja sudah kena," kata Emilia.
Lalu berapa kali minyak goreng seharusnya digunakan?
Anjuran Pakai Minyak Goreng
Emilia menganjurkan pemakaian minyak tak lebih dari tiga kali.
Namun, hal itu juga bergantung pada frekuensi pemanasannya.
Menurutnya, ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk menghemat minyak goreng.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Pertama, tidak menggunakan teknik deep frying ketika menggoreng makanan.
Gunakanlah minyak secukupnya pada penggorengan datar.
Cara tersebut memang membuat sesi menggoreng sedikit lebih lama, terutama ketika ingin membuat gorengan dengan jumlah banyak.
Namun, cara ini dinilai lebih sehat.
Cara lainnya adalah tidak terlalu sering menggoreng.
"Tidak ada trik yang lebih efektif kecuali jangan deep frying terlalu sering. Deep frying pindahkan ke pan frying.
Atau ganti ke roasting, ke grilling. Jadi mengolah makanan juga lebih bervariasi," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Memasak dengan Minyak Goreng Berulang".
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR