Hati-hati! Pria Ini Meninggal Dunia Setelah Makan Daun Singkong, Begini Penjelasan Ahli
SajianSedap.com - Seorang pria harus bernasib malang.
Hal ini lantaran dirinya tewas setelah makan daun singkong.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, mulutnya pun keluar busa hingga dirawat di rumah sakit.
Sayuran daun singkong sudah tidak asing di telinga kita.
Jenis sayuran ini juga sangat mudah ditemukan di sejumlah warung makan.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Namun, meski enak, daun singkong juga memiliki bahaya tersembunyi.
Salah satunya harus dialami oleh pria bernasib malang ini.
Meninggal Setelah Makan Daun Singkong
Namun tahukah Anda bila ada jenis singkong sekaligus daunnya yang mengandung sianida?
Agar aman dikonsumsi, perlu dilakukan beberapa proses untuk memasaknya.
Akun Facebook Tri Cahya Saputra membeberkan bagaimana seorang tetangganya meninggal dunia diduga setelah makan daun singkong jenis taun.
Mulut korban mengeluarkan busa sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Baca Juga: Tips Memasak Daun Singkong agar Warnanya Tetap Hijau Seperti Restoran Padang, Semudah ini Ternyata
"Daun singkong jenis taun yang besar itu ternyata mengandung racun."
"Mungkin karena cara memasak yang tidak tepat atau sebab lain saya kurang tahu. Ia (korban) meninggal dunia," tulis Tri di Facebook.
Postingan itu ditanggapi oleh banyak warganet dan beberapa membenarkan bahwa daun singkong jenis tersebut beracun.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Bahaya Daun Singkong
Sejumlah pengguna Facebook bahkan mengatakan bila singkong mengandung sianida.
"Getah singkong mulai dari kulit, buah, batang sampai daun mengandung sianida."
"Sapi tetangga saya juga keracunan karena kulit singkong," tulis akun Facebook Gunawan Gundhul menanggapi postingan tersebut.
Baca Juga: Rutin Minum Air Rebusan Daun Singkong Setiap Hari, Hal Luar Biasa Ini Akan Terjadi di Tubuh
Lalu, singkong seperti apakah yang perlu diwaspadai?
Dalam kondisi normal, singkong merupakan sumber karbohidrat dan serat makanan meskipun memiliki sedikit protein.
Pada beberapa jenis singkong, terdapat senyawa yang berpotensi racun yakni linamarin dan lotaustralin yang termasuk glikosida sianogenik.
Jurnal yang diterbitkan Sentra Informasi Keracunan Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan, Linamarin dengan cepat dihidrolisis menjadi glukosa dan aseton sianohidrin.
Sedangkan lotaustralin dihidrolisis menjadi sianohidrin dan glukosa.
Di bawah kondisi netral, aseton sianohidrin didekomposisi menjadi aseton dan hidrogen sianida (HCN) sehingga menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsi.
Masyarakat luas mengenalnya sebagai racun asam biru karena terdapat bercak biru pada singkong.
Sehingga bila menemukan warna tersebut, sebaiknya urungkan niat untuk mengkonsumsi singkong.
Semakin tinggi kadar sianida, rasa singkong akan semakin pahit.
Sedangkan singkong yang manis tidak banyak mengandung sianida.
Baca Juga: Cukup Konsumsi Daun Singkong Ternyata Bisa Obati Stroke, #SahabatSayur Harus Tahu Manfaatnya!
Kebanyakan keracunan singkong karena proses memasak yang tidak benar.
Bila memang sangat membutuhkan singkong yang memiliki bercak biru, Anda harus mengupas kulit dan mencucinya dengan bersih.
Potong-potong singkong dan rendam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari.
Setelah itu, cuci kembali dan masak dengan sempurna, baik itu direbus, goreng ataupun bakar.
Apabila ada yang terlanjur keracunan, berikan arang aktif tetapi harus sesuai dengan dosis yang tercantum dalam label kemasan.
Bila arang aktif tidak tersedia, rangsang pasien untuk muntah dan segera larikan ke rumah sakit.
Baca Juga: #SahabatSayur Jangan Pernah Buang Daun Singkong dalam Nasi Padang, Ini Efek Baiknya Bagi Tubuh
Baca Juga: Tips Masak Daun Singkong Supaya Warnanya Tetap Hijau Segar, Mudah Ditiru
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | TribunJogja |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR