Jamur ini dapat menjadi parasit pada kacang, pohon kacang, dan biji-bijian.
Bahayanya, hewan yang makan biji-bijian yang mengandung jamur tersebut, dagingnya juga akan mengandung aflatoksin.
Hal ini juga berlaku untuk ibu menyusui yang mengonsumsi kacang yang mengandung aflatoksin.
Sehingga ASI yang mengandung jamur dapat masuk ke tubuh bayi.
Penelitian yang dilakukan oleh May Beth Terry dari Columbia University Mailman School of Public Health, konsumsi biji-bijian akan meningkatkan risiko tumor otak tipe glioma.
Intinya, tidak semua jamur pada makanan berbahaya, tetapi para ahli mengatakan ada baiknya menjaga makanan agar tidak berjamur.
Jika Anda melihat jamur pada setiap makanan lunak atau empuk, bahkan jika itu hanya satu titik kecil.
Anggaplah semuanya sudah terkontaminasi, sehingga perlu membuangnya.
Dan tidak perlu menciumnya lagi untuk memastikan apakah itu masih "baik” atau tidak.
Menghirup spora dapat memicu reaksi-reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR