SajianSedap.com - Nama besar Pasar Tanah Abang membuat masyarakat tak peduli dengan adanya PSBB untuk tetap berbelanja.
Bahkan walau PSBB masih berlaku selama 4 hari, para pedagang semakin membanjiri Tanah Abang.
Hal ini membuat para Satpol PP pun kewalahan.
Baca Juga: Peringatan! Ahli UI Ungkap 3 Himbauan Keras Kepada Pemerintah Sebelum Melonggarkan PSBB
Di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta karena ada pandemi Covid-19, kawasan Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat tetap saja ramai dipadati pengunjung.
Apa lagi jelang hari raya Idulfitri yang jatuh pada akhir pekan ini.
Kian banyak pedagang berjualan
Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu menjelaskan, kepadatan di kawasan Pasar Tanah Abang itu karena efek berantai.
Menurut dia, awalnya karena angkutan umum selama PSBB tetap beroperasi.
Baca Juga: Akhirnya Sekolah dan Mall Diizinkan Untuk Buka Pada Awal Bulan Juni Setelah 2 Bulan PSBB, Asal..
"Saya juga tidak bisa melarang (masyarakat untuk) tidak boleh ke Pasar Tanah Abang karena moda transportasi saat ini sudah bebas kembali bukan?," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Moda transportasi yang tetap beroperasi itu dimanfaatkan masyarakat untuk berpergian ke tempat lain, termasuk ke Pasar Tanah Abang.
Padahal kios-kios di Pasar Tanah Abang telah tutup.
Pasar Jaya sebagai pengelola telah menutup sementara Pasar Tanah Abang karena ada pandemi Covid-19 dan mengikuti penerapan PSBB.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Namun karena pengunjung berdatangan, lapak-lapak pedang kaki lima (PKL) bermunculan di trotoar dan sekitar area pasar.
"Sebenarnya pembeli yang datang itu penyebabnya. Kalau tidak ada pembeli, para pedagang juga sepi. Sekarang pembeli berdatangan ya pedagang pada buka," kata dia.
Yassin menuturkan, kawasan Pasar Tanah Abang mulai kembali dipadati pengunjung sejak Rabu lalu. Jumlah pengunjung terus meningkat hingga Senin ini.
"Mulai buka itu 5 hari yang lalu, puncaknya itu hari Sabtu kemarin sudah mulai ramai. Minggu mulai meledak, hari ini juga begitu," kata Yassin.
"Pembeli rata-rata berasal dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," imbuhnya.
Banyaknya jumlah pengunjung yang memadati Pasar Tanah Abang kemudian memicu para pedagang nekat membuka lapak di wilayah pemukiman dan trotoar di sekitar pasar.
Yassin mengaku, ia dan anggota Satpol PP yang bertugas kewalahan dalam menertibkan pedagang.
Menurut dia, saat ini 60 orang petugas Satpol PP yang ditugaskan di sana tidak sanggup untuk menertibkan ratusan kios yang ada.
"(Pedagang) yang harusnya tidak mau ikut (buka) ya ikut-ikutan. Sementara jumlah personel Satpol PP tidak bertambah, hanya 60 untuk mengawasi 400 kios. Ini tidak maksimal," ujarnya.
Soal sanksi, Yassin mengaku tidak memberikan sanksi dan hanya mengimbau pengunjung dan pedanga yang memadati ke Pasar Tanah Abang untuk kembali pulang.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR