Ketika prosesi penguburan, ia dan keluarga inti sepupunya harus menyaksikan penguburan dari kejauhan persis di luar garis polisi.
Tidak ada satu keluarga pun yang diberi kesempatan untuk mengadzankan jenazah.
Mereka baru boleh masuk usai petugas pemakaman menutup liang lahat kuburan.
"Setelah peti dimasukan ke liang lahat, saya lihat satu petugas pemakaman mengadzankan jenazah sepupu saya," jelas Andri.
Usai liang lahat ditutup, barulah keluarga diizinkan masuk ke pemakaman dan berdoa di atas liang lahat.
Andri mengaku saat itu hatinya hancur karena melihat prosesi pemakaman yang tidak biasa tersebut. Pasalnya ia meyakini bahwa sepupunya negatif Covid-19.
"Tapi mau bagaimana lagi? Kami hanya bisa ikhlas," terangnya.
Sampai saat ini Andri masih menunggu hasil Swab rumah sakit. Setelah empat hari sepupunya berpulang hasil Swab belum juga keluar.
Ia juga tidak mendapatkan kejelasan dari rumah sakit kapan hasil Swab itu keluar.
"Katanya rumah sakit tidak bisa pastikan kapan keluar. Karena kan memang mengantre, karena laboratorium itu pemerintah yang pegang bukan rumah sakit," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Curhat Peziarah TPU Tegal Alur: Sepupunya Meninggal Sakit Biasa, Dikuburkan dengan Protap Covid-19
Baca Juga: Waspada! Konsumsi Garam Harus Dikurangi Selama Corona Karena Alasan Ini! Mengerikan
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR