Pengasuh Anak Rekayasa Penculikan Demi Beli Iphone 11, Saat Terciduk Jawabannya Bikin Geram, 'Tidak Menyesal, Saya Memang Suka Bohong'
SajianSedap.com - Kasus penculikan terhadap seorang babysitter berinisial RWS (25), di Palembang, Sumatera Selatan, akhirya terungkap.
Ternyata, kasus penculikan itu hanya rekayasa yang dibuat oleh RWS sendiri, dibantu dua pelajar berinisal DR (18) dan NR (15).
Adapun motif rekayasa penculikan itu karena pelaku ingin memeras majikannya sendiri.
Ketiganya ditangkap saat berada di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (15/4/2020).
"Saat diamankan, semua pelaku sedang duduk santai," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Sialagan saat melakukan gelar perkara, Kamis (16/4/2020).
Saat diciduk, R mengaku tak menyesal.
Jawabannya juga buat geram warganet yang membaca.
Mengaku Tak Menyesal
Sebelumnya, seorang babysitter di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Romiati Wulan Sari (25), diamankan polisi karena merekayasa penculikan dirinya sendiri.
Ia diamankan polisi di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (15/4/2020).
Kepada polisi, Romiati mengaku tidak menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Sebab, selama ini dirinya memang sering membohongi orang terdekatnya sendiri, seperti orangtua dan pacarnya.
"Tidak, saya tidak menyesal, saya memang suka bohong. Saya sempat berusaha untuk jujur tapi tetap tidak bisa," ujarnya saat diamankan di Polda Sumsel, Kamis (16/4/2020).
Romiati mengatakan, aksi itu ia lakukan demi untuk membeli satu unit ponsel baru jenis iPhone 11 yang sudah lama diidamkannya.
Karena uang gajinya tak cukup untuk membeli handphone tersebut, ia pun merencanakan aksi penculikan itu.
"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," katanya.
Dalam melakukan aksinya, kata Romiati, ia dibantu dua sepupunya yakni DR (18) dan RN (15).
"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari TribunSumsel.com, orangtua Romiati yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku terkejut dengan tindakan anaknya yang telah merekayasa aksi penculikan terhadap dirinya dan meminta tebusan.
"Dia ini anak yang baik, rajin salat, tidak membantah dan tidak neko-neko. Saya terkejut kenapa bisa melakukan itu," katanya dikutip dari TribunSumsel.com.
Diberitakan sebelumnya, kasus penculikan seorang babysitter di Palembang, Sumatera Selatan, yang sempat viral di media sosial ternyata rekayasa. Hal itu diketahui setelah tiga pelaku pembuatan video tersebut ditangkap oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan. Ketiga pelaku tersebut yakni Romiati Wulan Sari (25) yang merupakan babysitter dan dua pelajar berinisial DR (18) dan NR (15).
Adapun motif penculikan yang dilakukan Romiati ingin memeras majikannya sendiri.
Kronologis Kejadian
Sebelumnya diketahui kalau sebuah kasus penculikan menimpa seorang babysitter di Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial Instagram.
Dalam postingan yang diunggah akun @palembang_bedesau, pelaku terlihat menodongkan pisau ke leher korban dengan ancaman akan dibunuh.
Korban yang sembari menangis pun nampak tak takut dengan ancaman tersebut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sembari menangis, korban sempat menantang pelaku.
"Aku ndak takut mati, lajulah (Saya tidak takut mati silakan saja)," kata wanita dalam video tersebut kepada pelaku.
Pelaku kemudian mengikat dan menggantung korban di bawah pintu.
Korban pun terlihat sulit bernafas karena jeratan tali di lehernya.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut.
Menurut Suryadi, korban yang diikat tersebut berinsial R (25) yang merupakan babysitter.
Kasus penculikan itu, menurutnya, dilaporkan pada Selasa (14/4/2020) kemarin sekitar pukul 19.30 oleh majikan R bernama Hadi.
"Kita sudah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini. Karena ini adalah kasus yang menonjol kita menurunkan sebanyak dua tim," kata Suryadi melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: KPPAD Kalbar Terima 10 Laporan Penculikan Anak, 9 Hoaks
Suryadi menjelaskan, pelaku sempat menghubungi majikan korban serta tempat penyaluran babysitter tersebut.
Mereka meminta uang tebusan bervariasi, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. "
Pacar korban juga ditelepon pelaku untuk meminta tebusan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan "Babysitter" yang Rekayasa Penculikan: Tidak Menyesal, Saya Memang Suka Bohong"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR