Sembari menangis, korban sempat menantang pelaku.
"Aku ndak takut mati, lajulah (Saya tidak takut mati silakan saja)," kata wanita dalam video tersebut kepada pelaku.
Pelaku kemudian mengikat dan menggantung korban di bawah pintu.
Korban pun terlihat sulit bernafas karena jeratan tali di lehernya.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut.
Menurut Suryadi, korban yang diikat tersebut berinsial R (25) yang merupakan babysitter.
Kasus penculikan itu, menurutnya, dilaporkan pada Selasa (14/4/2020) kemarin sekitar pukul 19.30 oleh majikan R bernama Hadi.
"Kita sudah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini. Karena ini adalah kasus yang menonjol kita menurunkan sebanyak dua tim," kata Suryadi melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: KPPAD Kalbar Terima 10 Laporan Penculikan Anak, 9 Hoaks
Suryadi menjelaskan, pelaku sempat menghubungi majikan korban serta tempat penyaluran babysitter tersebut.
Mereka meminta uang tebusan bervariasi, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. "
Pacar korban juga ditelepon pelaku untuk meminta tebusan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan "Babysitter" yang Rekayasa Penculikan: Tidak Menyesal, Saya Memang Suka Bohong"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR