Mengiris Hati! Padahal Sudah Bertaruh Nyawa Demi Tangani Pasien Corona, Semua Pasti Kaget Saat Tahu Penghasilan Perawat Cuma Segini!
SajianSedap.com - Virus corona kini tengah jadi perhatian dunia, bahkan virus ini sudah memakan banyak korban jiwa.
Tenaga medis merupakan salah satu yang rela bertaruh nyawa demi tangani pasien positif virus corona.
Dengan pilu, perawat yang bekerja di ruangan isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar ini menceritakan kondisinya.
Dengan pengabdian yang sepenuh hati perawat ini memberikan dirinya untuk bekerja menangani pasien Covid-19.
Sayangnya, perawat yang tak ingin namanya disebut ini ternyata tidak mendapatkan gaji sebanding dengan pengorbannanya.
Baca Juga: Where To Stay in Puncak: Pullman Ciawi Vimala Hills Resort, The Perfect Retreat from City Life
Penghasilan Perawat di Bali
Dilansir dari TribunBali.com, perawat yang kini ikut merawat pasien corona tersebut mengaku hanya mendapat gaji pokok Rp 1.280.000.
Semantara kenaikan gaji tersebut baru ia terima sejak Februari 2020 lalu.
Awalnya ia hanya mendapat gaji pokok sebesar Rp 780 ribu.
Baru di bulan Februari 2020 itulah gajinya mengalami kenaikan sebesar Rp 500 ribu.
Bahkan diceritakan perawat yang berstatus pegawai kontrak ini mendapatkan uang jasa pelayanan bergantung pada jumlah pasien.
"Jadi kami hanya dapat gaji pokok sebesar Rp 1.280.000 beserta uang makan kalau tidak salah antara sebesar Rp 340 ribu atau Rp 240 ribu dan jasa pelayanan.
"Biasanya jasa pelayanan diberikan tergantung dari jumlah pasien."ujar perawat tersebut, Minggu (29/3/2020).
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
"Namun jika kita ada yang cuti atau sakit selama sebulan hanya dapat gaji pokok Rp 1.280.000"
Ia menambahkan, padahal seluruh rumah sakit di daerah Bali gaji pokoknya sudah sesuai dengan upah minimum regional atau UMR.
Selama para perawat tenaga kontrak tersebut menangani pasien dengan kasus positif virus corona.
Baca Juga: Dampak Panic Buying Saat Corona, Potret Makanan yang Terbuang Sia-sia ini Jadi Sorotan
Untuk persediaan APD di RSUP Sanglah, ia mengatakan bahwa stoknya masih tersedia.
Namun untuk stok sarung tangan panjang sudah habis.
"Hanya tersisa sarung tangan yang pendek saja maka dari itu para perawat menggunakannya hingga 4 lapis."
"Dan sebelum kita masuk ke ruangan isolasi Nusa Indah, kita selalu berdoa," ucapnya sambil menangis ketika diwawancarai Tribun Bali.
Perawat yang tidak ingin namanya disebutkan ini, juga mengatakan bahwa dirinya sudah 5 tahun bekerja sebagai perawat tenaga kontrak.
Baca Juga: Akibat Corona, Yuni Shara Terima Kenyataan Pahit Tidak Miliki Penghasilan Lagi, ,Gak Ada Pilihan'
Namun, tidak ada pengangkatan.
Ia mengatakan, alasan dari pihak RSUP Sanglah tidak mengangkat perawat tenaga kontrak menjadi tenaga tetap dikarenakan tidak memiliki dana.
"Padahal, katanya setelah 3 tahun bekerja sebagai tenaga kontrak akan diangkat menjadi tenaga tetap atau PNS."
"Dan alasan dari RSUP Sanglah tidak mengangkat kami tenaga kontrak dikarenakan kurangnya dana, menurut saya itu sangat tidak masuk akal," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Tangis Pilu Perawat di Bali, Bertaruh Nyawa Tangani Pasien Corona Ternyata Hanya Digaji Rp 1,2 Juta
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR