Sering Jajan Di Luar dan Dibungkus untuk Dibawa Pulang? Hati-Hati Penyakit Mematikan Ini Bisa Menghampiri Anda dan Keluarga!
SajianSedap.com - Seberapa sering kamu beli makanan di luar dan membungkusnya untuk di bawa pulang?
Siapa sangka, ternyata ada banyak bahaya di balik makanan yang tidak dimakan langsung.
Bukan tentang jumlah kalori, tapi karena efek buruk bahan kimia yang bersembunyi di balik bungkusnya.
Umumnya, makanan dibungkus dengan wadah plastik atau sterofoam.
Baca Juga: Resep Cenil Enak, Jajanan Pasar Nikmat Dengan Tekstur yang Kenyal
Sebuah studi yang dilakukan oleh George Washington University menemukan, makan di restoran, kafetaria dan gerai makanan cepat saji bisa meningkatkan potensi bahan kimia beracun dalam tubuh yang disebut ftalat.
Melansir dari laman asiaone.com (19/4/2018), phthalates adalah sejumlah bahan kimia yang ditemukan dalam bahan plastik.
Molekul-molekul ini terdapat dalam item kemasan makanan seperti kotak takeaway bahkan sarung tangan yang digunakan oleh penjamah makanan.
Phthalates juga dapat merembes ke dalam makanan dari peralatan yang digunakan untuk menyiapkan makanan selama tahap pemroses memasak.
Bahan kimia ini berbahaya karena mereka adalah molekul asing yang dapat mengganggu hormon dalam tubuh.
Molekul-molekul ini dapat membahayakan ibu hamil karena bahan kimia ini berpotensi menyebabkan masalah kesuburan, komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Panada Cokelat Kacang, Jajanan Pasar Dengan Rasa yang Istimewa
Anak-anak juga rentan terhadap efek molekul beracun ini.
Penulis utama studi ini, Julia Varshavsky dan penulis senior Ami Zota, serta peneliti lainnya, menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang dikumpulkan antara tahun 2005 dan 2014.
10.253 orang diminta untuk mengingat makanan yang mereka makan dalam 24 jam terakhir.
61 persen dari responden melaporkan, ia makan di luar sehari sebelumnya.
Para peneliti kemudian menganalisis kadar phthalate dalam sampel urin mereka dan membandingkan hasil ini dengan informasi yang diterima sebelumnya.
Setelah dipelajari, para peneliti menyimpulkan ada hubungan kuat antara paparan phthalate dan makan di luar.
Di antara semua kelompok usia, kasus ini lebih menonjol pada remaja.
Tidak mengherankan, penelitian ini menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji, restoran dan makanan kafetaria memiliki 35 persen lebih banyak phthalate di tubuh mereka daripada orang yang menikmati lebih banyak makanan rumahan.
Mereka juga menemukan bahwa makanan cepat saji seperti burger dan sandwich memiliki tingkat phthalates yang tinggi.
Apakah informasi ini membuatmu 'ngeri' mengingat berapa kali kamu makan di luar minggu lalu?
Cara terbaik untuk mengatasi ini adalah beralih ke makanan yang dimasak sendiri.
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
Makanan yang disiapkan di rumah mengandung kadar phthalates yang jauh lebih rendah.
Meskipun phthalates tidak dapat sepenuhnya dihindari karena kemasan plastik mendominasi industri makanan dan minuman dunia, kita pasti bisa mengambil langkah untuk membatasi penggunaan bahan kimia penambah hormon tersebut.
Baca Juga: Waduh! Mengaku Lupa Rasanya Ngidam, Istri Ajun Perwira Borong Jajanan Kaki Lima Tanpa Suami
Dengan memasak makanan sendiri di rumah, akan lebih aman dan membantu.
Kurangi membawa pulang makanan karena akan sangat membahayakan bagi tubuh.
Jadi sayangi tubuh anda agar tetap sehat.
Baca Juga: Resep Pukis Pisang Enak, Kreasi Jajanan Tradisional yang Nikmat
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR