Resiko Hipertensi pada Kehamilan
Dokter spesialis kandungan RSUD Wangaya Denpasar, dr. AA Eka Wardani menyebutkan bahwa hipertensi pada kehamilan dan persalinan memang rentan terjadi risiko.
Dalam kasus Lina, bisa jadi almarhum mengalami keracunan kehamilan atau istilahnya Preeklampsia Berat (PEB)
Preeklampsia adalah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan berpotensi berbahaya.
Baca Juga: Siapa Sangka Cuma dengan Minum Air Rebusan Kelapa, Tubuh Akan Rasakan 8 Hal Mencengangkan Ini!
''Hipertensi pada kehamilan itu yang disertai hasil lab urine dengan protein yang positif namanya keracunan kehamilan atau istilahnya Preekkampsia berat (PEB),'' ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali.
Kendati begitu, hal ini masih harus dipastikan lebih dulu terkait riwayat medis sebelum dan sesudah persalinannya.
Risiko (PEB) salah satunya bisa eklampsia (kejang-kejang) dan bahkan bisa meningkatkan risiko terjadi gagal jantung (kardiomiopati).
Risiko-risiko ini bahkan masih cukup tinggi bahkan meski sudah dalam proses pasca persalinan hingga selama 28 hari.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR