Oleh karena itu, tidak ada waktu bagi Ifan untuk memikirkan soal asmara.
"Kita lagi prepare buat film (dokumenter drama tentang Seventeen). Rilis antara Januari Februari (2020).
Saya dan almarhum (personel Seventeen) sudah memutuskan buat film dokumenter sebulan sebelum kejadian tsunami," ucap Ifan.
Menurut Ifan, film dokumenter tersebut adalah amanah yang harus diselesaikan.
"Ini tanggung jawab yang harus aku laksanakan. Jadi, akan ada film dokumenter tentang Seventeen dari awal sampai kejadian tsunami," ucapnya.
"Jadi anak-anaknya bisa tahu gitu perjalanan karier bapaknya bagaimana. Membanggakan buat aku," kata Ifan menambahkan.
Diketahui, tiga personel Seventeen, yakni Bani (bas), Herman (gitar), Andi (drum) menjadi korban tewas dari bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda.
Saat itu, Seventeen tengah mengisi acara gathering sebuah BUMN di salah satu resort yang terdapat di kawasan Tanjung Lesung.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR