SajianSedap.com – SBY dulu dengan setia menjadi penyemangat makan Ani Yudhoyono.
Setelah 40 hari meninggalnya sang Istri, SBY curhat perasaannya tanpa Ani Yudhoyono.
40 hari sudah berlalu Ani Yudhoyono meninggalkan orang terkasihnya.
Sebulan yang lalu, tepatnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura, mantan ibu negara Indonesia ini meninggal untuk selamanya.
Ani Yudhoyono divonis mengidap penyakit kanker darah pada Februari 2019 lalu.
Ia telah dirawat secara intensif di NUH Singapura hampir 4 bulan lamanya.
Selama itu pula, SBY selalu setia menemani di samping Ani Yudhoyono.
SBY disebut-sebut sebagai penyemangat makan nomor satu dari istri tercinta.
Penyemangat Makan yang Setia
Berjuang bersama selama 43 tahun, pastinya tak mudah bagi SBY untuk berpisah dari Ani Yudhoyono.
Bahkan saat Ani Yudhoyono harus dirawat secara intensif di NUH Singapura karena divonis leukimia.
Selama di Singapura, SBY selalu terlihat setia menemani di samping sang istri.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Sutopo Sempat Berbisik dengan AHY dan Minta Ani Yudhoyono Makan Ini Agar Sembuh
Alhasil yang menjadi semangat makan bagi Ani Yudhoyono adalah suaminya sendiri.
SBY tidak pernah berhenti tmenyemangati sang istri yang tengah berjuang melawan penyakitnya.
Tak hanya itu, SBY juga diketahui selalu tidur di samping istrinya saat di rumah sakit.
Hal tersebut dibagikan oleh Ani Yudhoyono melalui akun Instagram pribadinya @aniyudhoyono, Senin (11/3/2019) lalu.
Ani Yudhoyono mengunggah foto dirinya bersama sang suami.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Ia tampak tengah mengonsumsi makanan ditemani oleh SBY.
Ani mengaku, kemampuan tubuhnya untuk menolak makanan bisa ia taklukan berkat dukungan dari SBY.
"Saat sedang sakit, badan kita sering menolak makanan. Namun, tubuh membutuhkan asupan gizi yang besar agar kita bisa menang melawan sel-sel jahat kanker. Berkat support dari suami tercinta, makanan pun bisa dikonsumsi," tulis Ani.
Baca Juga: Dulu Berikan Nasi Tumpeng untuk Ani Yudhoyono, Kini Aliya Rajasa Hanya Sanggup Kenang Lewat Video
Setelah berjuang bersama untuk melawan kanker leukimia, Ani Yudhoyono lebih dulu berpulang untuk selama-lamanya.
SBY tak mampu menutupi rasa kehilangannya.
Air mata seorang SBY tumpah manakala istri yang menemaninya puluhan tahun lebih dulu menghadap sang ilahi.
SBY Curhat Perasaannya
Tak terasa, sudah 40 hari Ani Yudhoyono meninggal dunia untuk selamanya.
Pada Rabu (10/7/2019) malam, telah digelar acara doa bersama mengenang 40 hari meninggalnya Ani Yudhoyono di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor.
Dilansir dari tribunnews Bogor.com, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menyebutkan bahwa masyarakat yang hadir di Pendopo Cikeas jumlahnya mencapai sekitar 2000 orang.
Menyikapi hal itu, Hinca Panjaitan, sebagai perwakilan dari keluarga SBY, mengucapkan rasa terima kasihnya atas kebaikan dari masyarakat Indonesia.
Selain itu, sebelum acara doa dimulai, SBY sempat menyampaikan sambutan kepada tamu yang hadir.
Diketahui bersama, SBY terbiasa berpidato tanpa menggunakan teks untuk dibaca.
Namun berbeda pada saat ini, SBY mengaku harus menggunakan teks agar mudah di dalam memberi sambutan.
"Biasanya saya jarang menggunakan teks seperti ini. Dengan menggunakan teks, saya bisa menjaga emosi saya yang sekarang belum stabil. Izinkan saya membacakan teks ini," kata SBY.
Di dalam sambutannya itu, SBY menceritakan kalau dirinya tengah menulis memoar untuk mengenang almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono.
"Saya masih terus menata hati, dan membangun kembali semangat dan jalan hidup saya yang baru, reinventing my new life dalam healing process yang tengah saya lakukan, dengan keyakinan bahwa pada saatnya nanti saya bisa sepenuhnya menerima kenyataan hidup ini," kata SBY.
SBY menulis memoar untuk mengobati kerinduannya lantaran ditinggal sang istri.
"Saya sedang menulis memoar. Melalui memoar ini, saya ingin mengabadikan kenangan indah saya bersama istri tercinta, utamanya di hari-hari terakhirnya rasanya banyak yang ingin saya tulis dalam memoar tersebut," ungkap SBY.
Tak disangka, SBY mengatakan tak mudah untuk bisa menulis memoat tersebut.
Hal ini lantaran, Presiden RI ke-6, tersebut masih terbawa emosi di tengah proses penulisan.
Sebagai penutup, SBY mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendoakan Ani Yudhoyono, baik di saat sakit dan telah tiada.
"Izinkan saya, atas nama keluarga besar Yudhoyono, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak ibu dan hadirin sekalian, yang berkenan hadir di tempat ini, untuk mendoakan almarhumah Ani Yudhoyono, yang telah berpulang," tutup SBY.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andeska |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR