SajianSedap.com - Dalam menjalankan usaha atau bisnis memang banyak lika-liku yang terjadi.
Salah satunya adalah adanya tipe konsumen yang sering membanding-bandingkan.
Konsumen seperti ini kalau salah diartikan bisa membuat persaingan dirasa tak sehat antar-gerai.
Menurut Wulan Ayodya, pendiri UKMKU, lembaga yang memberikan pelatikan wirausahawan dan kursus keterampilan penunjang usaha, konsumen tipe pembanding adalah konsumen yang sangat paham produk, lokasi, dan kondisi bisnis di sekitarnya.
Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai kondisi produk dan gerai Anda, bahkan produk dan gerai lain di sekitarnya.
Jika Anda tak benar-benar mengerti kondisi bisnis gerai-gerai di sekitar, ia akan berusaha mencari keuntungan lebih bagi dirinya.
Ada kemungkinan selain ia mengerti kondisi bisnis, ia pun mengamati dan mengerti cara menghadapi karakter penjualnya.
Untuk itu, Anda harus menguasai produk dan kondisi gerai-gerai lain selain gerai sendiri, untuk menghadapi konsumen bertipe pembanding.
Tipe pembanding akan selalu membandingkan produk-produk Anda dengan produk kompetitor.
Kendati tak sama produknya dengan gerai lain, secara tak langsung mereka juga pesaing usaha Anda.
Bisa saja Anda terperosok ke dalam jebakan hasil perbandingan si konsumen.
Dengan kondisi persaingan ini, setiap penjual tentu ingin mengunggulkan kualitas produknya dibandingkan produk lain.
Nah, jika tak menguasai produk sendiri, mungkin saja Anda akan terjebak ketika berhadapan dengan tipe konsumen ini.
Berikut trik menghadapi konsumen tipe ini,
1. Kuasai produk dan kondisi penjualan di sekitar semaksimal mungkin, agar mampu meyakinkan tipe pembanding.
Biasanya tipe pembanding merupakan konsumen yang cerdas, sehingga sebelum membandingkan ia akan mengumpulkan “data-data” melalui pengamatan dan pembeli terlebih dulu.
Namun efek positifnya bagi usaha kita, Anda akan mengetahui kelemahan produk dan gerai Anda.
Jika ternyata hal ini benar, Anda bisa memperbaikinya agar jadi lebih baik.
2. Pelajari dan amati produk-produk dan gerai di sekitar sentra makanan.
Lakukan pengamatan pada ukuran produk, cara berjualan, harga jual, dan lainnya.
Manfaatnya bagi Anda, selain bisa menjadi bahan argumentasi dengan konsumen tipe pembanding, Anda bisa melihat keunggulan dan kekurangan gerai lain.
Jangan sampai usaha Anda melakukan hal yang jadi kekurangan gerai lain.
Jika sudah memiliki keunggulan, motivasi terus diri Anda untuk lebih baik lagi.
3. Jangan pernah bersedia terjebak pada akibat membandingkan produk tanpa memikirkan dampaknya.
Anda perlu menyiapkan cara bicara diplomatis saat menghadapi konsumen tipe ini.
Misalnya, dengan harga yang sama konsumen tadi membeli gado-gado dan mendapat porsi lebih banyak di gerai lain dibandingkan garang asem Anda.
Jelaskan secara diplomatis, bahan baku garang asem lebih mahal dibandingkan gado-gado.
Agar tak terlalu tinggi harga jualnya, porsinya jadi lebih kecil.
4. Untuk menghadapi konsumen tipe ini, jika Anda belum paham betul, sebaiknya ajak pemilik gerai lain yang sedang dibandingkan untuk sama-sama menghadapi konsumen ini.
Jika caranya membandingkan sudah berlebihan dan terkesan memaksakan keinginannya, Anda bisa mengajak pemilik gerai lain yang dibandingkan untuk menghadapinya bersama-sama.
Dengan mengajak pemilik gerai lain menjelaskan hal yang dibandingkan, si konsumen akan lebih mudah mendengar saat diberi penjelasan, demi mengurangi efek kesalahpahaman antar-pemilik gerai.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR