Mereka menggambarkan mi instan tersebut sebagai dorongan bagi anak-anak untuk secara sukarela menerima diimunisasi.
Aliyu Abubakar, seorang pejabat imunisasi lokal di daerah Dange-Shuni, Sokoto, mengatakan bahwa strategi ini rupanya lebih baik dari yang mereka rencanakan.
Semula mereka hanya memasang target sebanyak 58.000 anak yang akan divaksin.
Tapi nyatanya, makin banyak orang tua yang datang supaya mendapat sepaket mi instan.
“Kamu melebihi target harian kami karena jumlah anak yang divaksin sejak awal sudah banyak,” kata Aliyu yang juga mengatakan kalau program itu akan diperluas ke wilayah lain.
Baca Juga : Setiap Malam Selalu Mengonsumsi Mi Instan, Seorang Pelajar Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Mengenaskan
Seorang petugas imunisasi, Isa Aminu, juga mengatakan kalau dirinya sangat senang dengan seberapa baik program itu bekerja.
Ia juga senang kalau sekarang vaksin sudah bebas dari penolakan, bahkan pemimpin tradisional dan agama telah memberikan dukungan juga.
Tidak diketahui apakah Dufil Prima Foods sebagai produsen mi instan terlibat secara khusus pada program ini.
Namun hal ini membuktikan kekuatan mi instan di negara tersebut.
Baca Juga : Resep Membuat Es Campur Ala Doger, Kudapan Sempurna Untuk Usir Panasnya Siang
Source | : | coconuts.co |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR