Sajiansedap.id – Belakangan ini dunia maya dihebohkan oleh informasi tentang bahaya pisang yang mengandung bercak merah di dalamnya.
Informasi yang menyebar melalui platform pesan instan WhatsApp itu menyebutkan bahwa bercak merah dalam pisang adalah darah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Pesan berantai itu juga menyebutkan bahwa darah penderita HIV sengaja disuntikkan ke dalam pisang oleh pengikut aliran satanisme dengan tujuan membunuh jutaan orang di seluruh dunia.
Selain menyebar melalui WhatsApp, ternyata informasi tersebut juga pernah diunggah oleh akun Fanpage Facebook Cahaya Surga pada tanggal 26 April 2018.
Sampai Rabu (24/10), sebanyak 11,424 pengguna Facebook telah membagikan informasi tersebut.
Informasi yang dibagikan akun Fanpage Facebook Cahaya Surga itu juga mendapatkan sekitar sepuluh ribu lebih reaksi dan 733 komentar.
Baca Juga : Pemula Pun Membungkus Makanan dengan Daun Pisang dengan Tips Ini, Antibocor dan Cantik Hasilnya!
Selain menampilkan pisang, unggahan itu juga menampilkan jeruk yang mengandung bercak merah.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Informasi tentang Buah Pisang Disuntik Darah Penderita HIV Hoaks
Informasi tentang pisang yang mengandung darah penderita HIV ini dimulai ketika seorang bocah berumur 10 tahun, membeli pisang di sebuah supermarket terkenal, Walmart di Tulsa, Oklahoma.
Bocah tersebut dilarikan ke rumah sakit karena terserang demam tinggi dan pusing yang amat sangat selama tujuh hari setelah mengonsumsi buah pisang.
Setelah dilakukan tes darah, bocah malang ini positif terkena virus HIV.
Tak hanya bocah malang itu, delapan anak lainnya mengalami hal sama dan didiagnosa virus HIV pada bulan Maret silam.
Akhirnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika buka suara setelah berita tersebut menyebar dan menjadi viral.
Pihak CDC mengatakan bahwa cerita tersebut adalah hoaks, karena tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dilansir dari Tribun, pihak CDC menulis sebuah surat dengan isi sebagai berikut.
“Anda tidak akan terinfeksi HIV karena mengonsumsi makanan yang sama dengan penderitanya, bahkan jika makanan tersebut terkontaminasi oleh virus HIV, maka akan hancur oleh suhu dan pemanasan.”
Fakta Tentang Virus HIV
CDS Amerika Serikat juga mejelaskan bahwa virus HIV tidak bisa dideteksi dalam waktu singkat setelah seseorang terserang virus ini.
Apalagi bocah tersebut berhasil teridentifikasi setelah tujuh hari memakan pisang.
Setidaknya virus akan terdeteksi setelah empat minggu menginfeksi.
Jadi, dapat dipastikan bahwa informasi yang beredar tersebut hanyalah bualan semata.
Tidak benar jika virus ini bisa menginfeksi orang lain lewat makanan.
Virus HIV bisa menyerang orang lain di antaranya lewat jarum suntik yang digunakan penderitanya, lewat pertukaran cairan tubuh (cairan darah, cairan dinding anus, cairan sperma, dan cairan vagina), lewat ibu hamil, air susu ibu, dan transfusi darah.
Seseorang tidak dapat terinfeksi HIV melalui kontak sehari-hari biasa seperti berpelukan, berciuman, jabat tangan, atau berbagi makanan atau air.
Oleh sebab itu, informasi tentang pisang yang mengandung darah penderita HIV adalah informasi yang tidak benar dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga : Ngemil Sore Jadi Lebih Meriah Kalau Kita Sajikan Pisang Goreng Cokelat Kacang
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR