SajianSedap.id – Perlengkapan dapur tentunya bisa terbuat dari bahan apa saja.
Mulai dari kaca, plastik, kayu, stainless steel, hingga melamin.
Pemilihan perlengkapan dapur dan alat makan bisa disesuaikan dengan kebiasaan di rumah.
Misalnya, ketika di rumah ada anak kecil, tentunya kita lebih banyak menyediakan piring atau gelas dari bahan yang tidak mudah pecah, seperti melamin atau plastik.
Nah, tanpa disadari, ternyata pemilihan bahan piring dan alat makan lainnya ini cukup penting terkait kesehatan kita.
Baca Juga : Jangan Asal Makan, Ketahuilah Ini Bahan Pembuat Crab Stick Imitasi yang Sering Kita Makan
Pasalnya, bahan yang menurut kita aman, belum tentu kenyataannya seperti itu.
Salah satunya bahan melamin yang banyak digunakan pada piring, gelas, atau pun mangkuk.
Sebagai informasi, melamin adalah senyawa organik yang terbuat dari polimer sintesis, formaldehida, dan urea.
Sebuah studi dilakukan oleh Kaohsiung Medical University di Taiwan terkait bahan melamin ini.
Dapat disimpulkan bahwa kandungan melamin bisa terserap tubuh dari peralatan makan.
Meskipun tidak dianggap berbahaya oleh FDA (Food and Drug Administration), namun pada kondisi tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pada anak kecil.
Baca Juga : Outlet Ayam Gepreknya Tutup Setelah Kena Teror Mistis, Ruben Onsu: 'Saya Berhasil Dikalahkan'
Misalnya, ternyata kebanyakan alat makan atau piring melamin mengandung sejumlah kecil zat formaldehida dan zat karsinogen.
Zat ini sangat berbahaya kalau diserap oleh tubuh.
Sehingga suhu panas pada makanan bisa menyebabkan zat-zat tadi memuai dan menyebar pada seluruh makanan.
Kemudian racun dari proses itu akan mengendap serta mengikat masuk meresap dengan cepat ke dalam makanan.
Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan
Kalau zat melamin terhirup, bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti sesak napas.
Apalagi kalau melamin yang dihirup masih berbentuk bubuk atau serbuk yang bisa mengakibatkan kerusakan hati dan keracunan di dalam darah.
Sedangkan melamin yang tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, dan diare.
Bahkan bisa menyebabkan berkurangnya urin sehingga bisa merusak ginjal.
Baca Juga : Sering Lakukan Ritual Mistis Sebelum Ditahan, Roro Fitria Masih Suka Makan Kembang Kantil di Penjara?
Syarat Pemakaian Melamin pada Alat Makan
1. Kode Barang
Ketika memilih produk melamin, jangan hanya tertarik pada bentuk dan warnanya saja.
Jangan lupa memeriksa kode benda tersebut.
Biasanya kode ini terdapat pada bagian bawah dari peralatan makan melamin.
Melamin atau plastik yang disarankan adalah yang memiliki kode PP.
PP atau Polyprophylene, merupakan bahan pembuat plastik dan melamin yang aman digunakan.
Selain itu, pilih juga peralatan makan yang memiliki tanda "BPA free", atau "non-BPA".
BPA merupakan kepanjangan dari Bisphenol-A, bahan kimia berbahaya yang menyerupai hormon estrogen versi kimiawi.
Baca Juga : Kuat Tak Makan Nasi 9 Tahun, Andien Buka-bukaan Soal Rahasianya Miliki Tubuh Ideal Walau Telah Beranak Satu
Ketika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bahan ini akan mengganggu sistem kerja kelenjar endokrin dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan penyimpangan pada metabolisme tubuh.
Sampai saat ini, melamin atau plastik yang paling aman digunakan untuk anak adalah yang memiliki kode BPA free, PP, dan ditandai dengan kode angka lima (5) pada wadah melamin.
2. Warna
Warna Peralatan makan tentu dibuat dengan beragam warna, motif, dan desain.
Agar lebih aman, pilih produk melamin yang berwarna jernih dan tidak berawan.
Produk melamin PP yang paling aman memiliki ciri-ciri lebih ringan, mengilap, jernih, kandungan plastiknya transparan, serta daya tembus uapnya rendah.
3. Usia Alat makan
Usia maksimal melamin dipengaruhi oleh kondisi barang itu sendiri.
Usia melamin yang aman dipakai maksimal sekitar enam bulan.
Namun dilihat juga cara penggunaan, perawatan, dan kondisi barang.
Jika melamin sudah tergores, sebaiknya segera ganti dengan wadah yang baru agar makanan anak tidak terkontaminasi bakteri pathogen (penyebab penyakit) dan menyebabkan diare atau gangguan ginjal.
Jadi, sebenarnya boleh saja menggunakan piring melamin, hanya saja perhatikan cara pemakaiannya ya!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR