Sajiansedap.id – Peristiwa tragis menimpa seorang remaja perempuan berusia 15 tahun.
Pasalnya, remaja yang bernama Natasha Ednan-Laperouse (15) itu meninggal dunia dalam sebuah penerbangan dari Fulham ke London pada Juli 2016 silam.
Natasha meninggal setelah menyantap makanan di restoran cepat saji di sekitar bandara.
Sebelum terbang, Natasha diketahui membeli arthicoke dan roti baguette tapenade di sebuah restoran cepat saji yang bernama Pret a Manger.
Sebagai informasi, arthicoke merupakan hidangan yang cukup eksis di berbagai restoran Internasional, sedangkan tapenade merupakan hidangan populer dari Perancis yang biasa disantap dengan roti.
Natasha membeli arthicoke dan roti baguette tapenade di restoran Pret a Manger yang berada di Bandara Heathrow, sebuah bandara internasional yang berada di London, Inggris.
Natasha Ednan-Laperouse Meninggal karena Alergi Biji Wijen
Menurut pakar yang menangani Natasha, remaja 15 tahun ini meninggal karena mengalami anaphylaxis atau reaksi alergi yang bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan benar.
Dilansir dari Telegraph UK, Natasha mengalami anaphylaxis setelah mengonsumsi roti baguette tapenade yang di dalamnya mengandung biji wijen.
Natasha memang punya alergi terhadap makanan jenis biji-bijian tersebut.
Alergi makanan yang diderita oleh remaja malang ini memang sangat jarang ditemui.
Biji wijen bisa menyebabkan alergi karena mengandung protein.
Beberapa jam setelah menyantap biji wijen, pemilik alergi bisa mengalami kesulitan bernapas, bengkak pada wajah, mulut, dan tenggorokan, sampai mengalami asma yang parah.
Maka dari itu, pemilik alergi biji wijen seperti Natasha Ednan-Natasha sebaiknya sangat berhati-hati dalam menyantap makanan.
Baca Juga : Punya Badan Ideal, Constance Wu 'Crazy Rich Asian' Bocorkan Cara Dietnya yang Masih Makan Junk Food!
Tindak Lanjut Restoran Pret a Manger
Ayah mendiang Natasha Ednan-Natasha mengeluhkan bahwa putri kesayangannya meninggal karena peraturan perundang-undangan tentang label makanan yang tidak memadai.
Bercermin dari kematian sang anak, Ia bersama dengan keluarganya yang lain menyerukan agar ada perubahan hukum dalam peraturan tersebut.
Ia berharap, produsen makanan cepat saji sekalipun harus mencantumkan bahan ingridients pada kemasan makanan sebagai informasi bagi konsumsen.
Sementara itu, pihak jaringan kuliner Pret a Manger sangat menyesali kejadian ini.
Mereka mengatakan bahwa semua bahan-bahan makanan, termasuk makanan penyebab alergi, akan ditampilkan dalam semua kemasan produk mereka.
Pret a Manger akan melaksanakan hal tersebut mulai bulan depan (November 2018).
Pemimpin Pret a Manget, Clive Schlee, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyesal atas kematian Natasha.
“Kami sangat menyesal atas kepergian Natasha. Kami akan belajar dari kejadian ini dan memastikan akan mendorong perubahan yang berarti di industri kami, sehingga orang-orang yang memiliki alergi terlindungi,” ujar Schlee.
Raksasa-raksasa restoran cepat saji memang masih belum menampilkan daftar ingridients atau bahan-bahan pembuatan pada kemasan produk mereka.
Kejadian yang menimpa Natasha telah memberi pelajaran berarti kepada semua pihak.
Baca Juga : Pernah Hidup Susah, Elly Sugigi Berikan Anaknya ke Tukang Sayur 24 Tahun Lalu, Hasil Hubungan Gelap?
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Telegraph |
Penulis | : | Miyanti |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR