Dari Buruh Cuci, Hingga Penonton Bayaran
Kebanyakan masyarakat mengira Elly beruntung saat menjadi penonton bayaran.
Padahal, kehidupan sebelumnya begitu miris kalau harus diceritakan.
Pernikahan dengan Arifin di tahun 1993 tak membawa kebaikan pada dirinya.
Ia harus berjualan kue di sekitar kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Elly bahkan mengidap usus buntu hingga penyakit paru-paru dan harus mengutang untuk biaya pengobatannya.
Baca Juga : Bisa Seret Rezeki, Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Membangun Dapur Menurut Feng Shui
Utang yang semakin membengkak membuat Elly harus menjadi buruh cuci dan pembantu rumah tangga.
Ia juga menjual selongsong ketupat untuk memberi makan kedua buah hatinya.
Suaminya, Arifin, tak membantu Elly, malah meninggalkan utang.
Akhirnya, Elly mencoba peruntungannya untuk audisi di sebuah acara lawak di salah satu stasiun televisi.
Sayangnya, Elly ditolak dan hanya dijadikan penonton bayaran dengan biaya Rp10.000.
Tingkah Elly yang lucu membuat tim kreatif tertarik untuk membuatnya datang meramaikan episode-episode berikutnya.
Dari situ lah Elly terinspirasi membuka bisnis penonton bayaran.
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Meista |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR