Sajiansedap.id- Jatuh pada Rabu (22/8) masyarakat muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Adha.
Semua masyarakat pun berpesta daging.
Mulai dari daging kambing, domba, sapi hingga kerbau dibagikan secara rata.
Masakan-masakan seperti sate, gulai, dan sop dimasak untuk dinikmati bersama keluarga tersayang.
Sayangnya, hal ini tak bisa dirasakan oleh masyarakat Venezuela.
Krisis ekonomi berkepanjangan yang dialami Venezuela dirasa semakin parah.
Sampai-sampai, masyarakat miskin di sebuah kota terpaksa membeli daging busuk!
Dilansir halaman Kompas.com, Kamis (23/8) daging busuk dijual di kota Maracibo setelah mengalami pemadaman listrik.
Krisis listrik tersebut membuat lemari pendingin untuk menyimpan daging tak bisa digunakan lagi.
Salah satu penjual daging, Johel Prieto memberi keterangan, “ tentu saja mereka memakannya. Terima kasih kepada Presiden Nicolas Maduro, sekarang orang miskin harus makan daging busuk.”
Menurutnya, listrik mulai padam sejak sembulan bulan lalu di kota yang dulunya dikenal kaya akan minyak itu.
Salah satu warga Maracaibo turut buka suara, awalnya Ia tak menyadari bahwa daging yang dibelinya adalah daging busuk.
Namun, daging yang dikonsumsinya bersama tiga anaknya memiliki rasa yang aneh.
“Rasanya sedikit lebih baik jika ditambahkan lemon dan cuka,” kata Luna.
Ibu tiga anak ini mengaku dirinya sempat khawatir dengan daging busuk yang dimakannya.
Hal itu terbukti dari anak bungsunya yang sempat mengalami diare.
BACA JUGA: Wow, Terbuat dari 17.000 Timus, Replika Pabrik Gula di Karanganyar Ini Berhasil Raih Rekor MURI!
Krisis Air Melanda Kota-Kota Lain
Selain krisis listrik, beberapa kota di Venezuela juga mengalami krisis air.
Seperti di San Cristobal, ibu kota Negara Bagian Tachira.
Dilansir laman Reuters, Ligthia Marrero bercerita bahwa kekurangan level air membuat generator listrik tenaga air tak bisa berjlan.
Sudah 14 hari Marrero menjalani hari tanpa listrik.
Sebelumnya, warga di San Cristobal sudah terbiasa dengan listrik yang padam selama berjam-jam.
Namun, kali ini listrik tak kunjung kembali hingga terhitung selama 14 hari.
Atas krisis ekonomi ini, Presiden Maduro menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya mengakibatkan warganya harus mengonsumsi daging busuk.
Inflasi yang dialami Negara ini bahkan hampir menyentuh satu juta persen di 2018.
Bahkan, warga-warganya rela digaji dengan telur ayam saking tak ada jalan lain.
Tak sedikit wanita di Venezuela beralih profesi menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) hanya untuk menghidangkan makanan untuk keluarga mereka.
Harga-harga melambung tinggi hingga satu ekor ayam utuh dihargai hampir 14,6 miliar boliviar dengan tomat yang mencapai 5,2 juta boliviar per kilogramnya.
Krisis Pangan yang Tak Berujung
Sebelum krisis air dan listrik, ternyata Venezuela sudah mengalami krisis pangan berkepanjangan.
Tepatnya tahun 2016, pemerintah tidak memiliki cukup uang untuk memasok bahan pangan.
Menurut analisis Panjivo, biro analisis perdagangan global yang mengolah data dari Perserikatan Bahan-Bahan (PBB), warga Venezuela tak bsia membeli roti dan daging lagi.
Mereka hanya bisa membeli sereal dan bahan-bahan pokok dasar lainnya.
Dilansir laman CNN Money, ekonomi Venezuela telah terjun bebas ke dalam resesi parah dan Negara itu cepat kehilangan uang miliknya.
Ditambah dengan masalah nilai mata uang bolivar yang menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan ini membuat bahan pangan menjadi sangat mahal. (AH)
KOMENTAR