Sajiansedap.id – Tren gaya hidup masa kini yang serba sibuk mendorong masyarakat, terutama pada usia aktif bekerja untuk banyak mengonsumsi makanan instan dalam penyajianya.
Dengan tuntutan hidup yang sibuk, solusi paling mudah agar tetap bisa makan di tengah jadwal yang menghimpit adalah dengan menggunakan bungkus instan dalam setiap makanan yang kita pesan.
Hal ini menyebabkan semakin maraknya penggunaan bungkus makanan sekali pakai seperti kotak plastik atau styrofoam.
Tidak hanya makanan, hal ini juga terjadi dengan cara kita meminum.
BACA JUGA: Dari Bentuknya Saja Sudah Kebayang Nikmatnya Puding Cokelat Jeruk yang Satu Ini
Kini, penggunaan gelas plastik semakin merajalela, apalagi setelah tren minum kopi semakin melambung.
Banyak sekali kedai-kedai kopi yang menyajikan minumannya menggunakan gelas plastik.
Perubahan gaya hidup ini memang dinilai sangat efisien dan sesuai dengan keadaan masa kini.
Namun sayangnya, efisiensi tersebut harus datang bersama resiko besar yang dibawa oleh pembungkus makanan sekali pakai ini.
BACA JUGA: Sudah Bahannya Mudah Didapat, Cara Buatnya juga Praktis, Sajikan Tahu Pong Isi Sebagai Menu Camilan
Menimbulkan Banyak Sampah
Penggunaan bungkus makanan sekali pakai ini sebenarnya memiliki kerugian lebih banyak daripada keuntungannya.
Karena hal ini mendorong terjadinya sampah bekas makan.
Bahayanya, sampah yang dihasilkan dari sisa pembungkus makanan ini kebanyakan merupakan sampah yang sulit diolah oleh alam karena terbuat dari bahan-bahan plastik dan syerofoam.
Sehingga, sering kali sampah-sampah ini menimbulkan banyak masalah seperti banjir.
BACA JUGA: [Video] Serasa di Palembang, Lezatnya Pempek Adaan Ikan Gabus Ini Wajib Dicoba!
Mempengaruhi Kesuburan Wanita
Penggunaan bungkus atau wadah makanan sekali pakai juga berbahaya untuk tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Judi Flaws, ilmuwan biologi dari Universitas Illinois, Amerika Serikat mengungkapkan bahaya yang disebabkan oleh penggunaan gelas plastik.
Setiap gelas plastik pasti mengandung bisphemol A atau BPA, salah satu unsur yang terdapat dalam bahan pembuatan gelas plastik.
Dalam penggunaannya, BPA bisa larut ke dalam makanan atau minuman yang menggunakan gelas plastik sebagai wadahnya.
Apalagi jika makanan atau minuman tersebut dalam keadaan panas, makan akan lebih mudah untuk unsur ini menyatu dengan apa yang dikonsumsi menggunakan wadah plastik tersebut.
BACA JUGA: Istrinya Derita Kanker Sampai Tak Bisa Makan Apapun, Indro Warkop Siap Jual Mobil dan Rumah
Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa BPA dapat menurunkan produktivitas sel telur pada organ reproduksi wanita.
Dalam penggunaan gelas plastik yang cukup sering, BPA bahkan bisa menyebabkan produksi sel telur pada rahim berhenti sama sekali.
Hal ini tentu mengarah pada kesulitan untuk memiliki momongan di masa depan.
Dalam penelitian ini, Dr. Flaws juga mengatakan bahwa kandungan BPA dalam gelas plastik juga dapat meracuni sel telur sehingga bentuknya tidak normal lagi dan berisiko tinggi jika berhasil terbentuk menjadi janin.
Ha ini juga diamini oleh penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hunt dari Universitas Harvard.
Penelitian ini mengatakan kandungan BPA dalam gelas plastik bahkan bisa membuat sel-sel telur yang berhasil diproduksi dalam lahir menjadi tidak subur sehingga tidak dapat dibuahi.
Terkandung Juga di Mi Instan
Kandungan BPA ternyata tidak hanya ada di wadah gelas plastik yang akhir-akhir ini marak digunakan.
Rilis media dari Baylor Scott & White Health mengatakan bahwa BPA juga terkandung dalam produk mi instan.
Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun efisien, mengonsumsi makanan instan dan menjalani gaya hidup yang serba instan tidak selamanya menguntungkan.
BACA JUGA: Padahal Punya Restoran, Ashanty Lebih Pilih Traktir Puluhan Karyawannya dengan Makanan Mewah Ini
Penulis | : | Ellytarahma |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR