Salah satu guru bahkan mengatakan bahwa sosis tersebut menggunakan bahan warna berbahaya.
"Ini pakai pewarna pakaian, nih," kata salah satu guru.
Tidak hanya itu, sosis ini juga tidak terbuat dari daging sapi seperti sosis pada umumnya.
Namun, sosis tersebut terbuat dari adonan tepung yang tingkat kekenyalannya lebih mirip seperti lilin.
Guru-guru tersebut memperlihatkan bagaimana keadaan sosis setelah dingin yang berubah menjadi elastis, tidak seperti sosis pada umumnya yang menjadi empuk dan mudah hancur.
BACA JUGA: Hotman Paris Berikan 'Uang Permen' untuk Joni Si Bocah Pemanjat Tiang Bendera, Jumlahnya Fantastis!
[ Nemu di grup wa, buat lokasi pastinya gua ga tau, cuma mau ngeshare aja. Intinya buat kalian yg suka makan martabak atau jajanan yg biasanya ada di depan2 sd gitu, hati2 ya. Jangan tergiur harga yg kelewat murah, ngeri nih sosisnya kaya begituan anjir ] pic.twitter.com/7GhE3q1pmA
— JFB? Abang Chanos ᵏʰˡʳᴷᴹ⁶⁹ (@cnnyol) August 16, 2018
Berpotensi Menyebabkan Kanker
Ditemukannya sosis imitasi pada jajajanan ini tentu berbahaya bagi kesehatan anak-anak yang mengonsumsinya.
Salah satu guru Mata Pelajaran Biologi yang ikut mengidentifikasi jajanan ini bahkan mengatakan makanan ini berpotensi sebagai karsinogenik atau bahan-bahan yang dapat memicu kanker.
Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan untuk membuat makanan tentu dapat menimbulkan penyakit.
Tidak hanya kanker, makanan imitasi seperti ini dapat mengakibatkan penyakit tifus, diare, hingga gagal ginjal.
Adanya kasus-kasus jajanan berbahaya seperti ini sekaligus dapat menjadi pengingat agar orang tua bisa mengawasi jajanan yang dikonsumsi anak.
Tidak hanya itu, orang tua juga harus mencari cara untuk mencegah konsumsi jajanan berbahaya untuk anak.
Salah satunya adalah membekali anak dengan bekal makanan yang sehat.
BACA JUGA: Menu Brunch Esok Hari Makin Praktis Dengan Membuat Mi Telur Keju Yang Lezat Ini
BACA JUGA: Bukan Cuma Es Kepal, Sarapan Juga Bisa Istimewa Dengan Nasi Kepal Daging Teriyaki
Penulis | : | Ellytarahma |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR