Pandangan Pelaku Diet Keto
Tubuh manusia memperoleh energi dari glukosa.
Umumnya glukosa terbentuk dari kinerja insulin yang mengubah asupan karbohidrat dan gula yang kita makan.
Glukosa itulah yang menjadi sumber tenaga kita untuk beraktivitas sehari-hari.
BACA JUGA: Kalau Sudah Buat Tumis Baby Pokcoy Udang, Dijamin Anggota Keluarga Pengen Nambah Terus
Kalau glukosa tidak terpakai karena kebanyakan asupan karbohidrat, maka tubuh akan otomatis menjadikannya sebagai cadangan energi berbentuk lemak dan protein.
Maka jangan heran kalau orang yang kebanyakan mengonsumsi karbohidrat pasti gemuk.
Nah, dalam prinsip ketogenik, kebiasaan tubuh untuk membakar karbohidrat itu harus diubah.
Yakni dengan cara “memaksa” tubuh untuk menggunakan cadangan energi (lemak dan protein tadi) sebagai sumber tenaga.
Tubuh harus dibiasakan untuk membakar lemak, tidak lagi membakar karbohidrat. Caranya dengan menghapus asupan karbohidrat.
“Selama ini kita berpikir, sumber energi hanyalah karbohidrat. Padahal lemak juga bisa diubah menjadi energi,” kata Annas yang memang banyak melakukan riset seputar ketogenik ini.
Tanpa adanya asupan karbohidrat (yang tadinya menjadi nutrien utama), maka tubuh akan beradaptasi dengan cadangan lemak dan juga lemak yang rutin dikonsumsi.
Inilah proses ketosis, yakni saat tubuh menghasilkan keton.
Keton berarti “glukosa baru” yang dihasilkan tubuh sebagai sumber energi. Singkatnya, diet keto berarti stop karbohidrat dan gula, lalu mulai mengonsumsi lemak.
Soal penurunan berat badan, Annas telah membuktikannya sendiri. Ia yang dulunya 83 kg, kini mencapai berat badan idealnya, 66 kg. Bukan Annas sendiri, banyak pelaku keto yang sudah merasakan manfaat serupa.
Seperti Vierna Suryaningsih (40), sejak menjalani keto berat badannya turun 12 kg, lingkar pinggang berkurang 13 cm, ukuran bajunya dari XL menjadi M.
Soal kebugaran juga lebih dirasakan Vierna. Kebetulan ia punya hobi baru yang tengah dijalani, yaitu hiking.
Walau hanya berbekal makanan khas keto, ia mengaku tetap kuat bahkan tidak pernah sakit ketika melakoni hobi menantang itu.
KOMENTAR