Dari kejadian itu , Henrique merasa impiannya untuk memanen kopi camocim (biji kopi jacu) dalam jumlah besar pupus.
Namun, Henrique sempat teringat dengan proses pembuatan kopi luwak dan berpikir bahwa mungkin burung jacu juga bisa menghasilkan kopi yang memiliki kualitas sama seperti kopi luwak.
Setelah itu, Henrique mencoba untuk mengolah lahan yang Ia miliki dengan cara sealami mungkin.
Seperti, disuburkan dengan pupuk kandang dari kotoran sapi serta pupuk kompos dari kandung kemih rusa.
Lahan yang organik ini kemudian dapat menarik burung jacu untuk berdatangan dan menyantap buah kopi yang tertaman disana.
Setelah dicerna sebagian dan dibuang ke dalam bentuk kotoran, buah kopi dipunguti oleh para petani kopi disana.
Setelah dicuci dan dipisahkan dari kotorannya, biji kopi diolah seperti halnya kopi luwak.
Mau tahu berapa harga dari kopi camocim atau kotoran burung jacu tersebut?
Satu kantong dengan berat 44 ons dijual dengan harga sekitar satu juta rupiah.
Cukup menakjuban bukan harganya?
Apakah Anda ingin mencicipi rasa kopi jacu?
Foto dok. cdn.modernfarmer.com
(Baca juga: Sehari Bisa Masak 3 Menu, Zaskia Sungkar Bikin Irwansyah Jadi Tambah Gendut! Lihat Menunya!)
(Baca juga: Berkunjung ke Banyuwangi, Denada Kalap Karena Makanan Enak Ini!)
Penulis | : | Sajian Sedap |
Editor | : | Sajian Sedap |
KOMENTAR