SajianSedap.com – Beberapa makanan biasanya hanya akan bisa ditemui saat bulan puasa. Sama halnya dengan makanan buka puasa khas Medan, yang akan dengan mudah ditemui saat bulan puasa. Apa saja makanan tersebut? Yuk, simak uraiannya berikut ini!
Bubur Pedas
Bubur pedas dibuat dari puluhan bumbu rempah yang dimasak menggunakan tungku kayu bakar. Walaupun cukup banyak bumbu rempah yang digunakan, namun rasa yang sangat dominan dari bubur ini adalah pedas. Oleh karena itu, bubur ini dinamai dengan bubur pedas.
Tempat yang selalu menyajikan bubur pedas adalah di Masjid Raya Al Mashun Medan. Pihak masjik akan selalu membagikan bubur pedas saat bulan puasa. Uniknya, tungku yang digunakan untuk membuat bubur pedas sudah berumur puluhan tahun. Jadi, bisa dipastikan rasa bubur tidak berubah dari bubur yang pertama kali dibuat.
Lemang Pulut
Makanan yang satu ini dibuat dari ketan putih atau pulut. Ketan yang sudah dibumbui dengan santan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dilapisi dengan daun pisang muda. Lalu, dimasak menggunakan bara api hingga lemang matang. Rasanya lemang akan semakin lezat, jika dicampurkan dengan kuah durian Medan.
Pakat
Pakat merupakan makanan buka puasa yang sangat unik dari Medan. Karena, dibuat dari rotan muda. Rotan muda cukup dibakar di atas tunggu selama satu jam, atau hingga rotan lunak. Setelah lunak, rotan akan dibelah dan diambil bagian dagingnya. Nah, yang akan diolah dan dikonsumsi adalah bagian daging rotan muda tersebut.
Pakat yang berasal dari Tapanuli Selatan ini akan sangat mudah ditemui saat bulan puasa. Rasa pakat sedikit pahit, namun bila diolah dengan benar rasanya akan sangat lezat. Biasanya pakat diolah menjadi gulai, dicampur dengan santan kelapa serundeng, cabai giling, atau kecap.
Tidak hanya lezat sebagai makanan berbuka puasa ataus sahur, pakat dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sebut saja penyakit kencing manis dan malaria, serta berkhasiat sebagai pembangkit nafsu makan. (SCI/ dari berbagai sumber)
FOTO: MEDAN.TRIBUNNEWS.COM
Baca juga: Makanan Yang Hanya Ada Saat Ramadhan
Gurihnya Bubur Tradisional Nusantara
KOMENTAR