Untuk ciri-cirinya, Imam Yarkoni Dokter Umum di Puskesmas Margoyoso I menuturkan, bahwa kerupuk yang mengandung boraks selalu terasa getir di lidah.
Selain itu, tekstur pada kerupuk juga akan lebih renyah dan gurih.
”Para pedagang yang kurang pengawasan memang terkadang menambahkan zat-zat yang tidak layak untuk dikonsumsi. Terlebih, kesehatan konsumen terkadang cenderung dikesampingkan,” katanya.
Meski begitu ciri-ciri tersebut tidak serta merta membuat kerupuk mengandung boraks.
Perlu uji lab terhadap kandungan biraks di dalamnya.
Dikutip dari lama Kementerian Kesehatan, boraks dikenal pula dengan nama sodium borate, sodium tetraborate atau disodium tetraborate.
Zat ini banyak dipakai dalam berbagai hal seperti pembuatan kosmetik, deterjen, pembasmi serangga, gelas, dan keramik.
Karena kegunaan boraks adalah sebagai bahan pengawet, maka banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegunanaannya sebagai bahan pengawet makanan.
Selain dapat menyebabkan demam, mual, dan gagal ginjal boraks dapat menyebabkan kematian.
Akhir-akhir ini formalin dan boraks sering digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti tahu, mi basah, ikan dan daging ayam hingga kerupuk.
Formalin dan boraks sebenarnya bahan kimia yang hanya boleh digunakan untuk keperluan di luar tubuh, artinya boraks dan formalin tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia karena akan sangat merusak organ-organ yang ada.
Baca Juga: Kerupuk Alot Bisa Renyah dan Kriuk Lagi Pakai 3 Trik Ini, Coba Saja
Kalau sudah membaca artikel di atas sampai selesai, kita bisa jadi lebih waspada untuk peredaran makanan yang mengandung boraks.
Soalnya, apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh, bahayanya juga tidak main-main.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Keunikan Jenis Kerupuk di Indonesia, Ada yang Namanya Kuku Macan Tapi Teksturnya Renyah
KOMENTAR