SajianSedap.com - Sambal merupakan salah satu hidangan pelengkap yang populer di Indonesia atau wilayah Asia Tenggara.
Bahkan ada berbagai macam jenis sambal yang bisa Anda coba.
Tentu ciri khas dari semua sambal adalah penggunaan cabai.
Sensasi pedas saat menyantap sambal memang sering membuat ketagihan.
Selain nikmat, ternyata makan sambal memiliki sejumlah manfaat kesehatan loh.
Bagi Anda penyuka sambal perlu tahu manfaat makan sambal berikut ini.
Apa saja sih?
Yuk simak.
Ada ribuan jenis cabai di dunia.
Meski jenisnya berbeda-beda, secara umum cabai memiliki kandungan nutrisi yang serupa satu sama lain, misalnya saja cabai hijau.
Sekitar 115 gram cabai hijau mengandung kalori, gula, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah sedikit.
Baca Juga: Fungsi Adanya Lubang di Tutup Bolpoin atau Pulpen, Alasannya Ternyata Mindblowing Banget
Menariknya lagi, cabai hijau tidak mengandung kolesterol sehingga aman untuk kadar lemak darah kita.
Selain itu, perpaduan cabai dan tomat dalam sambal mengandung tinggi vitamin C dan vitamin A.
Kedua jenis vitamin ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga kita perlu asupan keduanya dari makanan.
Salah satunya dari sambal.
Ada banyak manfaat sambal yang dapat diperoleh dari segi kandungan vitamin C di dalamnya.
Vitamin C pada sambal dapat meningkatkan proses metabolisme dalam tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan memaksimalkan penyerapan zat besi.
Belum berhenti sampai di situ, vitamin C merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Tentu masih banyak lagi manfaat dari vitamin C pada sambal ini.
Anda mungkin tidak menyangka bahwa salah satu manfaat sambal bisa membantu meredakan nyeri dalam tubuh.
Manfaat sambal yang satu ini ternyata berasal dari kandungan capsaicin pada cabai.
Capsaicin adalah senyawa kimia aktif dalam cabai yang memberikan sensasi panas dan pedas.
Namun jangan salah, capsaicin pada cabai ini juga memiliki sifat analgesik yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit pada tubuh.
Manfaat sambal yang tak kalah menakjubkan adalah mampu bantu turunkan berat badan.
Hal ini dibuktikan melalui sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti asal UCLA Center for Human Nutrition, Los Angeles tahun 2010 silam.
Para ahli melibatkan sekitar 34 orang untuk mengonsumsi makanan cair rendah kalori selama 28 hari.
Setelah itu secara acak, sebagian peserta diberikan suplemen yang mengandung senyawa capsaicin bernama dihydrocapsiate (DCT), sementara sebagian lainnya hanya diberikan pil plasebo.
Para ahli menemukan bahwa kandungan DCT pada suplemen dapat meningkatkan proses oksidasi lemak dalam tubuh, bahkan hingga 2 kali lipat.
Semakin cepat proses oksidasi lemak, maka tubuh akan membakar lebih banyak lemak.
Maka tak heran jika berat badan peserta jadi lebih cepat turun karenanya.
Selain itu, makanan pedas juga dapat menahan nafsu makan dari makan berlebihan.
Anda akan lebih mudah menahan diri dari makan makanan berlemak, asin, atau manis sehingga berat badan lebih mudah dikendalikan.
Kandungan capsaicin pada sambal memberikan dampak positif dalam menangkal sel kanker.
Meski prosesnya belum diketahui dengan jelas, para ahli meyakini bahwa capsaicin dapat meningkatkan apoptosis, yaitu proses matinya sel-sel yang tidak diperlukan tubuh, termasuk juga sel kanker.
Selain itu, kandungan antioksidan pada cabai tidak hanya sekadar menangkal radikal bebas, tapi juga mencegah tumbuhnya sel kanker dalam tubuh.
Namun bagaimanapun, para ahli masih membutuhkan penelitian dan analisa lebih lanjut untuk membuktikannya.
Namun jangan lupa, jangan konsumsi sambal terlalu banyak.
Meskipun ada banyak manfaat sambal yang bisa diperoleh, ini bukan berarti Anda bisa makan sambal sesuka hati.
Alih-alih menyehatkan tubuh, kebanyakan makan sambal bisa menjadi bumerang bagi kesehatan.
Terlalu banyak makan sambal dapat menurunkan kemampuan lidah untuk mencicipi rasa lainnya.
Jadi konsumsi jangan terlalu banyak ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makan Sambal Ternyata Menyimpan 4 Manfaat Menakjubkan
Baca Juga: Mulai Besok, Jangan Minum 3 Minuman Ini saat Perut Kosong di Pagi Hari, Efeknya Bisa Bahaya
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR