Ketika Anda mengonsumsinya sebagai teh, akan dapat membantu mendukung mikrobioma yang sehat.
Jahe mengandung antioksidan tinggi dan terbukti memiliki efek antiproliferatif pada sel tumor, khususnya kanker pankreas dan usus besar.
Mengonsumsi teh jahe secara teratur disebut dapat memberikan efek pencegahan.
Sebuah studi tahun 2017, diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi jahe setiap hari mengalami penurunan risiko hipertensi.
Meskipun penelitian ini tidak mengamati secara spesifik teh jahe, mengonsumsi teh jahe mungkin bermanfaat jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Air jahe dapat membantu mengontrol kadar gula darah puasa pada seseorang yang menderita diabetes tipe 2.
Dalam sebuah studi pada diabetes tipe 2, diketahui jahe membantu menurunkan gula darah puasa yang signifikan.
Dilansir dari laman Medical News Today, air jahe dapat membantu mengurangi beberapa jenis nyeri.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 60 orang dewasa yang menderita nyeri migrain, diketahui menggunakan jahe sebagai terapi tambahan lebih baik daripada hanya mengonsumsi obat pereda nyeri.
Baca Juga: Manfaat Minum Air Rebusan Daun Alpukat, Penyakit Mematikan Bapak ini Bisa Sembuh Tanpa Obat!
Teh jahe dibuat dengan perbandingan sebagai berikut: 1 inci (2 cm) jahe segar dalam 6,8 oz (200 mL) air atau 1 sendok makan jahe bubuk untuk setiap ¼ gal (1 liter) air.
Caranya, masukkan bahan ke dalam panci dan rebus selama sekitar 8 hingga 10 menit.
Angkat panci dari api, tutup dan tunggu sampai dingin. Lalu saring dan minum. Sebaiknya minum teh jahe tiga kali sehari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Plus Minus Mengonsumsi Air Jahe, Kenali Manfaat dan Risikonya
Baca Juga: Manfaat Minum Jus Kurma Campur Tempe, Nyeri Tulang Bisa Sembuh Tanpa Obat
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR