Adapun tradisi tersebut bermula ketika Sunan Dalem, anak kedua dari Sunan Giri, mengalami sakit.
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Sunan Dalem.
Namun, setelah memakan kolak ayam, Sunan Dalem tiba-tiba sembuh.
Akhirnya, makanan ini sering dikonsumsi Sunan Dalem hingga jadi tradisi di Gresik sampai sekarang.
Tradisi sanggring di Desa Gumeno bahkan telah diakui sebagai warisan budaya tak benda, yang kini sudah menginjak usia 498 tahun dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Pertama kali, tradisi ini diperingati 22 Ramadhan 946 Hijriyah yang bertepatan pada 31 Januari 1540 Masehi.
Hal menarik lainnya dari pelaksanaan tradisi sanggring kolak ayam di Desa Gumeno adalah para pemasak atau pembuat kolak ayam tersebut semuanya dikerjakan oleh kaum pria.
Menu kolak ayam dimasak warga secara bersama-sama di halaman belakang masjid Desa Gumeno.
Setelah makanan diracik sedemikian rupa, sebelum dihidangkan kepada warga untuk berbuka puasa bersama di masjid, terlebih dulu dilantunkan ayat suci Al Quran, shalawat dan juga doa.
"Kami tetap menjaga mulai dari tanggal pelaksanaan, bahan untuk kolak ayam sampai para pembuat yang harus laki-laki," ucap Su'udi salah satu pembuat Kolak Ayam.
Adapun nama Sanggring berasal dari dua kata, Sang dan Gring.
Baca Juga: Aroma dari Resep Tuna Suwir Masak Woku Ini Langsung Bikin Perut Lapar!
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR