SajianSedap.com - Telur adalah bahan makanan serbaguna yang dapat diolah menjadi beragam hidangan.
Dari direbus sampai digoreng, semuanya hidangan sederhana namun bercita rasa nikmat.
Beberapa olahannya seperti telur balado, telur dadar, telur goreng mata sapi, dan banyak lainnya.
Khususnya untuk membuat hidangan sejenis telur balado, telur perlu diproses dua kali dengan cara direbus lalu digoreng.
Telur yang sudah direbus dan dikupas lalu digoreng agar kulitnya renyah.
Nah meski menggoreng telur mudah, berbeda dengan menggoreng telur rebus.
Menggoreng telur rebus kerap kali menimbulkan letupan minyak yang membuat kekhawatiran.
Untuk menghindari masalah tersebut, berikut kami berikan tips menggoreng telur rebus yang baik.
Simak selengkapnya!
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menggoreng telur rebus kupas agar tidak meletup:
Baca Juga: Terbongkar Cara Menggoreng Udang Enak dan Renyah Ala Restoran di Mal, Wajib Lakukan 3 'Ritual' Ini
Telur yang sudah direbus dan dikupas cenderung lebih stabil saat digoreng jika sudah didinginkan terlebih dahulu.
Setelah merebus telur, rendam telur dalam air dingin atau letakkan dalam wadah berisi es selama beberapa menit sebelum mengupasnya.
Setelah mengupas telur, pastikan untuk mengeringkannya dengan lembut menggunakan tisu dapur.
Menghilangkan kelembaban dari permukaan telur akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya meletup saat digoreng.
Pastikan menggunakan minyak goreng yang cukup banyak saat menggoreng telur rebus.
Minyak yang cukup dalam wajan akan membantu menyebar panas secara merata dan mengurangi tekanan yang terlalu besar pada telur saat proses penggorengan.
Menggunakan wajan dengan tutup selama proses penggorengan dapat membantu menangkap uap panas di dalam wajan.
Ini memungkinkan telur untuk matang dengan lebih merata dan mengurangi kemungkinan meletup.
Pastikan suhu minyak tidak terlalu panas saat menggoreng telur rebus. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan telur meletup dengan cepat.
Sebaiknya, gunakan suhu sedang hingga rendah untuk menghindari masalah ini.
Selalu awasi telur yang sedang digoreng dan pastikan untuk memutar-mutar telur secara perlahan agar matang secara merata.
Baca Juga: Renyah dan Antikeras, Ternyata Begini Tips Menggoreng Kerupuk Udang Seenak Katering Kondangan
Dikutip dari Our Everyday Live, telur retak bisa jadi aman dikonsumsi atau justru sebaliknya, berbahaya bagi tubuh.
Aman atau tidaknya mengonsumsi telur retak dapat dilihat dari kapan retakan pada telur itu terjadi.
Jika telur sudah retak saat masih di toko bahan makanan, sebaiknya hindari membeli dan mengonsumsi telur tersebut.
Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama telur sudah retak dan dibiarkan di rak penjualan.
Bakteri akan masuk ke dalam putih atau kuning telur melalui retakan pada cangkangnya, seperti dikutip Better Homes & Gardens.
Peneliti asal Taiwan menemukan bahwa salmonela kemungkinan besar ditemukan dalam telur retak.
Dikutip dari laman Food and Drug Administration, kebanyakan orang yang terinfeksi salmonela akan mengalami diare, demam, kram perut, dan muntah selama 12-72 jam setelah terinfeksi.
Bahkan, bakteri penyebab keracunan makanan ini dapat menyebabkan kematian jika tersebar dari usus ke aliran darah dan tidak segera diobati dengan antibiotik.
*Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence (AI)).
Baca Juga: Tips Menggoreng Kerupuk Udang agar Mengembang Sempurna, Hasilnya Renyah dan Tidak Keras
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR