SajianSedap.com - Ketupat adalah makanan yang menjadi ciri khas Lebaran di Indonesia.
Ini biasanya dihidangkan dengan lauk berkuah atau bersantan, seperti gulai, rawon, kare, dan lainnya.
Ini adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan dalam daun kelapa yang berbentuk sedemikian rupa kemudian dikukus hingga matang.
Rasanya mirip dengan lontong daun pisang yang dibuat dari bahan yang sama, yakni tawar seperti nasi.
Untuk membuat ketupat susah-susah gampang, sehingga banyak orang memilih membeli yang sudah jadi.
Namun jika Anda tahu tips memasaknya yang benar dan menghindari kesalahan yang mungkin membuat ketupat gagal, Anda bisa membuat ketupat yang sempurna.
Baca Juga: Dijamin Bertahan Lama Setelah Lebaran, Begini Cara Menyimpan Ketupat yang Benar
Berikut ini ada daftar kesalahan masak ketupat yang harus dihindari agar hasilnya anti gagal. Yuk simak!
Tekstur ketupat biasanya legit alias lembut bercampur sedikit kenyal, tetapi tetap padat. Ketupat dengan tekstur demikian hanya bisa didapat melalui pemasakan yang tepat.
Salah mengolah beras bisa membuat ketupat gagal, entah teksturnya menjadi keras atau justru buyar.
Noviana Kornelius, pemilik Ketupat Ci Eng, kuliner legendaris di Glodok, Jakarta Barat, mengatakan setidaknya ada empat penyebab ketupat gagal, seperti berikut ini.
Beras untuk membuat ketupat harus dicuci hingga benar-benar bersih.
Menurut Noviana, hal ini menentukan hasil akhir ketupat yang dimasak.
"Setelah dicuci, baru digelar di tampah sampai benar-benar kering sempurna, baru bisa diisi ke daunnya," ujar Noviana saat ditemui media di Festival Kuliner Pecinan.
Tekstur ketupat juga dipengaruhi seberapa banyak isian beras dalam daun pembungkusnya.
Jika terlalu sedikit, ketupat tidak akan padat.
Sebaliknya, mengisi beras terlalu banyak akan membuat ketupat menjadi gagal.
Noviana menyarankan, sebaiknya kulit ketupat hanya diisi hingga setengah bagian saja karena beras akan mengembang.
Baca Juga: 4 Ciri-ciri Ketupat Matang yang Dilarang Dibawa Pulang, No. 2 Ketahuan Saat Digenggam
Air rebusan harus menutupi ketupat agar hasilnya matang merata. Bila tidak, sulit untuk mendapatkan tekstur ketupat yang sempurna.
Jumlah air ini harus terus diperhatikan selama pemasakan berlangsung. Bila mulai berkurang, segera tambahkan air panas.
Durasi merebus ketupat yang kurang lama juga menjadi penyebab gagalnya makanan ini.
"Ada yang mungkin merebusnya cuma dua atau tiga jam, itu kurang lama. Paling enggak memasaknya harus empat jam," jelas Noviana.
Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto memberikan tips untuk menyimpan ketupat di kulkas.
"Biar awet, tidak cuma matang saja, tapi harus tanak habis itu diangkat dan ditiriskan," papar Gatot kepada Kompas.com.
Ketupat yang baru matang bisa diangin-anginkan atau digantung agar kandungan air yang menempel pada daun bisa keluar. Cara ini juga membuat suhu ketupat lebih cepat turun.
Sebetulnya ketupat bisa bertahan selama 2-3 hari di suhu ruang, tetapi jika ingin lebih bersih bisa disimpan di dalam kulkas.
Gatot menyarankan untuk memasukkan ketupat ke dalam plastik kedap udara dan setelah itu baru dimasukkan ke dalam kulkas.
Plastik kedap udara berfungsi agar ketupat tidak menyerap uap dingin dan bau dari kulkas. Ketupat yang menyerap uap kulkas teksturnya dapat menjadi benyek.
Baca Juga: Resep Sayur Godog Pepaya Muda Enak Ini Paling Pas Disantap Dengan Ketupat
“Kalau mau makan tinggal dikukus saja langsung, tidak masalah,” papar Gatot.
Namun, Gatot mengatakan, ketupat yang dihangatkan kembali, kekenyalannya akan berubah tidak sekenyal ketupat yang baru masak.
Ketupat yang disimpan dalam plastik rapat dan ditaruh di kulkas bisa bertahan sampai tujuh hari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Konten Grid |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR