Menurut Kurniawan penting untuk memahami karakteristik beras ketan karena akan memengaruhi waktu perendaman.
"Berasnya itu direndam, tapi tergantung karakter beras juga ngerendamnya. Aku pernah ngerendam beras itu, ketika tak rendam tiga jam itu ternyata belum sempurna. Tapi ada juga yang direndam dua jam sudah sempurna itu ada. Jadi, kalau beras baru kita harus tahu karakternya dulu," jelasnya.
Setelah direndam beras ketan dapat diberi tambahan pewarna.
Caranya yakni dengan merendamnya kembali sekitar 20-40 menit.
Namun Anda boleh melewatkan proses ini jika ingin membuat tape ketan putih.
Tak sampai matang, beras ketan rupanya dikukus setengah matang saja.
Waktu pengukusan sekitar 10-20 menit.
"Terus, kemudian dikukus sampai 10 sampai 20 menitlah. Pokoknya ketika beras itu sudah enggak jadi beras lagi, sudah jadi kayak ketan tapi belum matang," ujar Kurniawan.
Setelah proses pengukusan, beras ketan sebaiknya dicuci lagi sampai tidak lengket.
Jika sudah, maka Anda bisa mengukus beras ketan sampai benar-benar matang.
"Itu terus diangkat, dicuci lagi sampai lengket ketannya hilang.
Baca Juga: Mengenal Sate Rembiga, Makanan Khas Lombok yang Bisa Disantap untuk Menu Berbuka Puasa
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR