Namun, bagaimana jika tidak ada karbohidrat lain dan terdesak harus makan mi instan?
Juwalita menyatakan bahwa sahur dengan nasi dan mi instan diperbolehkan selama serat dan proteinnya mencukupi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan telur atau daging ke menu nasi dan mi instan, atau menambahkan sayur dan buah.
Perlu juga diperhatikan jumlah serat dengan jumlah karbohidrat agar proporsional, yaitu serat setidaknya harus 10 persen dari karbohidratnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh ahli gizi Rista Yulianti, SGz. Lebih baik jika ditambahkan sayuran.
“Sayur mengandung serat sehingga rasa kenyang lebih lama,” ujar Rista.
Ternyata banyak ahli yang mengatakan pendapat serupa mengenai hal ini. Dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati Bardosono pada artikel Kompas.com hari Minggu (21/06/2015) mengutarakan bahwa jika terpaksa harus makan mi instan, tambahkanlah telur dan sayuran agar membuat Anda lebih bertenaga saat berpuasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Tak Boleh Sering Sahur dan Berbuka Puasa dengan Mi Instan
Baca Juga: 5 Menu Buka Puasa Unik Khas Aceh, Ada yang Dibagi-bagi Gratis Di Masjid
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR