SajianSedap.com - Makanan bercita rasa asin disukai oleh banyak orang dan kalangan.
Rasa asin dapat memberikan sensasi yang khas dan meningkatkan selera makan bagi sebagian orang.
Konsumsi makanan asin juga dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, yang merupakan zat kimia yang terkait dengan sensasi kenikmatan dan kebahagiaan.
Ini bisa membuat makanan asin terasa memuaskan secara emosional.
Dan itulah yang membuat makanan gurih tinggi garam seringkali membuat kita ketagihan dan tak ingin berhenti memakannya.
Dari camilan seperti keripik kentang, kerupuk, hingga makanan berat seperti makanan laut, daging asap, dan jenis sereal tertentu.
Tapi Anda tentu tahu bahwa konsumsi garam berlebih telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bukan hanya cita rasa asin dan gurih yang nikmat, mendambakan makanan tinggi garam ternyata bisa menandakan adanya gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan seperti apa?
Baca Juga: Diam-Diam Berbahaya, Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asin Membuat Tubuh Terancam Penyakit Mematikan
Simak berikut ini agar Anda mewaspadainya.
Berikut gangguan kesehatan yang membuat kita selalu ingin mengonsumsi makanan asin:
Baca Juga: Nyesel Baru Sadar Sekarang, Penyakit Mematikan Tak Akan Masuk Ke Tubuh Kalau Rajin Makan Tomat Rebus
Tubuh memerlukan cairan agar berfungsi dengan baik. Saat kadar air dalam tubuh berkurang, kondisi ini bisa membuat kita ingin mengidam makanan asin.
Dengan cara ini, tubuh akan membuat ingin ingin makan dan minum lebih banyak lagi.
Cairan dalam tubuh membawa mineral penting untuk membantu fungsi tubuh bekerja optimal.
Sodium, yang ditemukan dalam garam meja, adalah salah satu mineral yang dibawa oleh tubuh. Jika mineral ini tidak seimbang, tubuh akan mulai mengidam makanan asin.
Penyakit Addison adalah penyakit langka yang dapat menurunkan jumlah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Padahal, kelenjar adrenal bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang penting untuk kelangsungan hidup.
Baca Juga: Bahaya Makan Bakso dan Mie Ayam Keseringan, Para Wanita Mending Hati-hati Akan Efek Buruknya ini
Saat stres tinggi, banyak orang mendambakan makanan favorit untuk kenyamanan. Makanan yang biasa didambakan sering kali tinggi lemak, gula, atau garam.
Riset dalam Journal of Health Psychology membuktikan rang dengan tingkat natrium (garam) yang lebih tinggi melepaskan tingkat kortisol yang lebih rendah selama periode stres.
Mengidam garam atau makanan asin bisa menjadi salah satu cara tubuh mencoba mengatasi stres yang tidak biasa.
Riset dalam jurnal Sleep membuktikan orang yang kurang tidur seringkali tak mampu menahan keinginan untuk mengonsumsi makanan tak sehat, terutama makanan asin. Alhasil, kebiasaan ini bisa memicu kenaikan berat badan.
Sindrom bartter merupakan cacat pada tungkai menaik yang tebal pada lengkung henle. Kondisi ini bisa menyebabkan kadar kalium rendah, pH dara meningkat, dan tekanan darah rendah.
Orang dengan sindrom Bartter juga tidak dapat menyerap kembali natrium. Setiap natrium yang mereka makan hilang melalui urin sehingga kenginan mengonsumsi makanan asin pun meningkat.
Pencinta makanan asin patut berhati-hati dengan kebiasaannya karena ada risiko kesehatan jantung yang mengintai.
Makanan asin dapat berbahaya bagi kesehatan jantung karena mengandung garam atau natrium yang dapat memicu tekanan darah tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering.
Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan standar asupan garam yang sehat, yaitu 1 sendok teh per hari per orang atau setara 2.000 mg natrium per hari per orang.
“Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat meningkatkan tekanan darah,” kata Luke Laffin, ahli jantung.
Tekanan darah tinggi itu merupakan faktor risiko utama dari gagal jantung, serangan jantung, hingga stroke.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR