Perbedaan Terigu Protein Tinggi dan Jenis Terigu Lainnya
Secara tekstur tepung terigu protein tinggi lebih lembut dan kenyal, karena mengandung lebih banyak gluten.
Gluten adalah senyawa asam amino yang membentuk rongga tak beraturan semacam serat kasar dan merupakan bagian dari protein yang terkandung dalam pati.
Gluten bersifat kedap udara, sehingga terigu yang mengandung lebih banyak gluten memiliki kemampuan mengikat udara lebih banyak.
Oleh karena itu, terigu ini dapat mengembang dengan baik, terutama pada olahan seperti roti.
Tepung terigu ini mengandung protein sebesar 13-14%, namun kelemahannya adalah cepat basi dan berjamur sehingga tidak bertahan lama.
Ciri tepung terigu ini adalah mempunyai daya serap air tinggi, elastis, dan mudah digiling.
Terigu ini cocok untuk membuat donat, kue sus, roti tawar, roti manis, burger/hot dog bun, mi instan, mi basah, mi kering, martabak telur, dan roti goreng.
Sementara tepung terigu protein sedang mengandung protein sebesar 11-12% dan sering disebut tepung terigu serba guna, karena dapat digunakan pada hampir setiap masakan.
Tepung ini cocok untuk membuat bolu, brownies, waffle, donut, cake pisang, martabak manis, muffin, kue bulan, croissant, puff pastry, danish, bakpia, pastel, kroket, risoles, dan lain-lain.
Kemudian ada tepung terigu protein rendah mengandung protein sebesar 8-11%, serta digunakan pada makanan yang tidak mengutamakan volume dan kekenyalan.
Ciri tepung terigu ini adalah daya serap air dan gula yang rendah, hasil adonan tidak lunak dan cenderung sulit diuleni.
KOMENTAR