SajianSedap.com - Tahun 2024 merupakan Tahun Naga Kayu dalam astrologi China, yang dimulai pada 10 Februari 2024 mendatang.
Sayangnya, Tahun Naga Kayu bukan tahun yang baik bagi Shio Kelinci.
Shio Kelinci adalah individu yang lahir pada 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011, dan 2023.
Dilansir dari Kompas, Pakar Fengshui dari Feng Shui Consulting Indonesia, Yulius Fang dan Angelina Fang memprediksi, Shio Kelinci merupakan salah satu shio yang kurang beruntung di Tahun Naga Kayu.
Hal ini termasuk dalam kesehatannya. Prospek kesehatan Shio Kelinci di Tahun Naga Kayu ini tidak ideal.
Shio Kelinci diperkirakan lebih rentan penyakit, sehingga sebaiknya hindari memaksakan diri kerja berlebihan.
Shio Kelinci juga diramal menghadapi beban mental yang berat di 2024.
Oleh sebab itu, mereka dianjurkan meluangkan waktu untuk istirahat, relaksasi, dan memulihkan tenaga.
Selain itu, shio Kelinci bisa mulai menjalani pola makan sehat yang bergizi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dilansir dari hindustantimes, berikan perawatan ekstra pada sistem pencernaan selama Tahun Naga pada tahun 2024.
Pilihlah makanan yang mudah dicerna dan jauhkan dari makan dengan terburu-buru.
Menjaga diri terhidrasi dengan baik juga penting untuk menjaga keseimbangan internal.
Jika Anda pernah mengalami masalah pencernaan sebelumnya, pertimbangkan untuk menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter.
Perawatan detoksifikasi mungkin bermanfaat juga.
Dilansir dari sethlui, mewakili elemen kayu dan tanah yang bermanfaat bagi shio Kelinci tahun ini, makanan warna hijau, kuning dan coklat, dapat membantu meningkatkan kesehatan dan keberuntungan.
Namun tetap berhati-hati, dan jika Anda merasa tidak nyaman, cari perawatan medis secara tepat waktu.
Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan, seperti mentimun, daun bawang, paprik kuning, brokoli, nanas dan jagung.
Jika Anda seorang pecinta daging, pilihlah daging kambing dan daging sapi.
Baca Juga: Buka Bisnis Kuliner Pasti Untung! Ini Ramalan Lengkap Shio Monyet Di Tahun Naga Kayu
Source | : | hindustan times,Kompas,sethlui |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR