SajianSedap.com - Kabar gembira bagi pecinta kuliner Indonesia.
Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia, didukung oleh Hibah Dana Duta Besar AS untuk Pelestarian
Budaya atau U.S. Ambassadors Fund for Cultural PreservaIon (AFCP), menggelar "Merayakan
Gastronomi Indonesia", sebuah festival yang mengeksplorasi keragaman dan keunikan warisan
gastronomi nusantara Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, tanggal 2-11 Februari 2024.
Festival ini menawarkan pengalaman budaya mendalam yang memadukan seni, tradisi, dan ilmu kuliner untuk mengapresiasi dan melestarikan kekayaan kuliner Indonesia.
Festival ini menampilkan hasil penelitian mendalam dari proyek Pusaka Rasa Nusantara dalam bentuk “museum” gastronomi Indonesia.
Pengunjung akan disuguhkan beragam atraksi, antara lain upacara makan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, pameran foto, sesi diskusi dengan para ahli, serta demo memasak yang menampilkan para ahli yang menjaga budaya gastronomi dari berbagai daerah.
Direktur Pembinaan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Irini Dewi Wanti mengatakan,
“Kami sangat mendukung kegiatan Perayaan Gastronomi Indonesia. Festival ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengembangkan potensi gastronomi di seluruh Indonesia.”
Kegiatan yang didukung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui AFCP dan proyek Pusaka Rasa Nusantara ini merupakan proyek pertama dalam 20 tahun sejarah AFCP yang fokus pada pelestarian warisan kuliner.
Kolaborasi ini mencerminkan adanya kesamaan antara kekayaan dan keberagaman tradisi budaya Amerika Serikat dan Indonesia, serta komitmen bersama dalam melestarikan nilai-nilai budaya.
Hibah Duta Besar AS untuk Pelestarian Budaya (AFCP) adalah program yang diprakarsai oleh Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2001 untuk membantu negara-negara melestarikan warisan budaya mereka serta untuk menunjukkan upaya AS dalam melestarikan warisan budaya dan menghormati budaya yang berbeda di seluruh dunia.
AFCP mendukung proyek-proyek untuk melindungi berbagai warisan budaya di lebih dari 100 negara, termasuk bangunan bersejarah, situs arkeologi, objek etnografi, lukisan, manuskrip, bahasa pribumi asli, dan bentuk ekspresi budaya tradisional lainnya.
KOMENTAR