SajianSedap.com - Masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek pada tanggal 10 Februari 2024.
Ini adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia sebagai momen untuk berkumpul dan mengucap syukur.
Salah satu tradisi Imlek yang umum dilakukan adalah makan malam bersama keluarga. Hidangan yang disajikan memiliki filosofi dan simbolisme tertentu.
Beberapa hidangan khas Imlek memiliki makna simbolis yang mendalam, melambangkan keberuntungan, kesuksesan, dan kebahagiaan.
Salah satu makanan yang wajib tersaji di meja makan itu adalah kue lapis legit.
Bukan saja karena cita rasanya yang manis dan enak, tapi bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, kudapan ini dipercaya mampu mendatangkan rezeki berlimpah.
Semakin banyak lapisannya, semakin banyak juga rezeki yang akan diperoleh.
Kue lapis legit diyakini sebagai simbol kemakmuran. Banyaknya lapisan kue ini melambangkan rezeki yang tidak ada habisnya.
Selain itu, pembuatan lapis legit yang sulit menggambarkan perjuangan dalam mewujudkan impian. Walau berpayah-payah dan menghabiskan waktu yang lama, akan memperoleh hasil yang memuaskan juga.
Namun meski kudapan ini dari dulu tak pernah absen menemani perayaan imlek di Indonesia karena dianggap warisan nenek moyang, ternyata lapis legit tidak berasal dari Indonesia, melainkan Belanda?
Sejarah mencatat bahwa lapis legit sebenarnya terinspirasi dari kue lapis ciptaan orang Belanda selama tinggal di Hindia Belanda pada masa penjajahan.
Baca Juga: Mengenal Kue Moho, Kue Khas Imlek yang Cuma Ada di Solo, Penampilannya Mirip Bolu Kukus
Kue itu diberi nama Spekkoek. Spek berarti minyak atau lemak babi yang tampak berlapis-lapis, sedangkan koek artinya bolu.
Kue ini dimasak untuk menggantikan speculaas yang tidak ada di Indonesia, padahal kue ini termasuk menu wajib dalam perayaan natal, tahun baru, atau pesta Sinterklaas di Belanda.
Meski dua kue ini berbeda, tapi dari segi bentuk, spekkoek sangat mirip dengan lapis legit ala Indonesia. Ia juga terdiri dari minimal 10 lapisan.
Bedanya, spekkoek terbuat dari dua adonan, yakni rasa vanila berwarna putih dan bumbu kue jahe (gingerbeead), sehingga menciptakan rasa manis bercampur pedas.
Lapisan yang berbeda itu ditumpuk satu per satu, menghasilkan perpaduan warna yang cantik, dikutip dari Gembira.maastricht.nl.
Seiring waktu, Orang-orang peranakan Tionghoa mengganti resep kue spekkoek Belanda yang berbahan lemak babi dengan berbagai rempah khas Indonesia, seperti kapulaga, bunga pala, cengkeh, adas manis, dan kayu manis.
Lalu, mereka juga menambahkan kuning telur, tepung terigu, gula, dan mentega dengan jumlah yang cukup banyak. Sementara proses pembuatannya kurang lebih sama.
Ikuti cara membuat lapis legit original pakai spekuk dari buku "Resep Favorit Ny. Liem: Lapis Legit" karya Chendawati terbitan PT Gramedia Pustaka Utama berikut.
Bahan:
Bahan 2:
Baca Juga: Cuma Ada di Indonesia, Ternyata Ini Makna Ikan Bandeng yang Selalu Ada Dalam Sajian Imlek
Bahan 3:
Cara membuat lapis legit original pakai spekuk:
1. Bahan 2: Kocok mentega dan margarin sampai mengembang dan berwarna putih. Tambahkan susu kental manis, bumbu spekuk, dan sedikit pewarna kuning. Kocok sampai rata kemudian sisihkan.
2. Kocok bahan 1 hingga mengembang dan kental. Masukkan bahan 2 sambil dikocok dan tercampur rata.
3. Tambahkan bahan 3 ke dalam adonan telur dan mentega sambil diaduk pelan-pelan menggunakan spatula hingga tercampur rata.
4. Alasi loyang berukuran 20x20 dan tinggi 7 cm dengan kertas roti. Tuang 1 sendok sayur ke adonan, ratakan. Panggang adonan menggunakan oven bersuhu 170 derajat celsius selama 10 menit atau hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan matikan api bawah, tetapi nyalakan api atas.
5. Tekan adonan menggunakan alat berpermukaan rata, tuang kembali 1 sendok sayur adonan di atasnya, ratakan. Panggang kembali menggunakan oven bersuhu 170 derajat celsius selama 10 menit. Lakukan hal yang sama sampai adonan habis.
6. Terakhir, panggang kembali selama 10 menit atau sampai benar-benar matang. Angkat dan dinginkan. Potong kue lapis legit sesuai selera dan sajikan.
Baca Juga: Cara Mudah Memasak Rebung Agar Tidak Bau Pesing saat Dikonsumsi
Source | : | Kompas,Good News From Indonesia |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR