SajianSedap.com - Makassar adalah salah satu kota di Sulawesi Selatan yang kaya akan kuliner dengan cita rasa yang khas.
Yang kerap jadi andalan adalah coto Makassar dan Pallubasa.
Banyak yang menyebut keduanya sebagai ikon kuliner Indonesia Timur.
Penggunaan daging pada keduanya memang membuat siapa saja tidak cukup makan satu mangkuk.
Baca Juga: Ada Lempar Janda dalam Menu Rumah Makan Khas Makassar Ini, Apa Itu?
Meski sama-sama pakai daging, ternyata ada perbedaan besar pada keduanya.
Terutama pada sejarah dan cara masak kedua makanan enak ini.
Dilansir dari Tribun Makassar, pallubasa awalnya konon diperuntukkan sebagai makanan kelas pekerja seperti kuli bangunan, tukang becak, dan kelas pekerja lainnya.
Pada zaman dulu, makanan berkuah yang dicampur kelapa parut goreng ini, termasuk makanan murah yang hanya dapat dijangkau kelas pekerja.
Dari catatan sejarah 10 ikon Makassar di Dinas Pariwisata Makassar, pallubasa bisa jadi makanan murah karena campuran isi atau daging di dalamnya bukanlah bagian daging yang mahal.
Bagian-bagian dari sapi yang digunakan dalam pallubasa adalah bagian yang tidak dibutuhkan oleh pemilik sapi tetapi diberikan pada pemotong sapi sebagai jatah atau upah (tawana papolonga).
Bagian-bagian sapi yang tidak dibutuhkan biasanya adalah bakal susu (kandala po), baluta atau darah sapi.
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR