SajianSedap.com - Ragam jenis telur biasa ditemukan di pasar.
Mulai dari telur ayam, bebek, hingga telur puyuh.
Khusus telur puyuh kerap disantap saat makan bubur ataupun jadi tambahan untuk sambal kentang.
Tak jarang jenis telur ini digunakan untuk jajanan anak.
Ukurannya yang kecil membuat siapapun bisa dengan mudah mengonsumsinya dengan sekali telan.
Ditambah lagi harganya yang jauh lebih murah dari kedua telur di atas, membuat bahan makanan ini kerap distok di rumah.
Hanya saja, diam-diam telur ini bisa mendatangkan bahaya bagi seisi rumah.
Bahkan efeknya bisa membuat seseorang bolak balik rumah sakit.
Semua pasti ingat dengan sosok dr Ryan Thamrin atau Dr OZ Indonesia.
Sebelum meninggal di usia muda, Dr OZ kerap membagikan informasi soal kesehatan di akun media sosialnya.
Ia juga mengunggah soal makan telur puyuh.
Kali ini ia membandingkan telur puyuh dan telur ayam.
Dr Oz menuliskan, 1 butir telur ayam ukuran sedang mengandung 186 mg kolesterol, sedangkan 1 butir telur puyuh "hanya" mengandung 75 mg kolesterol.
Namun pada kenyataannya, kalau kita makan telur puyuh itu bisa 4 butir sekaligus seperti makan sate telur sehingga kolesterol total yang masuk adalah 300 mg.
Itu sudah melebihi kecukupan kolesterol kita dalam sehari yaitu sekitar 200-300 mg.
Sedangkan kalau makan telur ayam cukup 1 butir aja ya, sehingga kolesterol total yang masuk "hanya" 186 mg.
Sekali lagi, Dr Oz kembali menyebut agar kita membatasi asupan makanan kita.
Salah satunya soal makan mi instan.
Unggahan tersebut menunjukkan mie instan yang dimasukkan ke dalam air yang sebelumnya sudah dicampur betadine dan airnya pun berubah warna.
Dr Oz menyebut perubahan warna yang ditimbulkan ketika mie instan dicampur dengan betadine adalah menunjukkan mie instan mempunyai karbohidrat yang sangat tinggi.
Hal itu bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit mematikan akibat kelebihan karbohidrat.
Penyakit tersebut dimulai dari diabetes tipe 2, obesitas sampai resiko terserang kanker.
Dr OZ memang tidak melarang makan mie instan , tetapi jangan keseringan.
Pertama-tama, pilihlah telur yang masih utuh.
Maksudnya, kulitnya mulus dan tidak terasa ada bekas retakan.
Telur yang sudah retak isinya sudah terekspos dengan udara luar.
Hasilnya, ia sudah tidak higienis lagi.
Telur yang seperti ini juga rentan kebusukan.
Jika dimasak, telur puyuh pasti akan berbau dan tidak sedap rasanya.
Bukan hanya itu, ia juga akan berbahaya untuk perut dan tubuh kita.
Kedua, jangan memilih telur yang berbau.
Telur yang berbau menandakan kebocoran dalam cangkangnya.
Kemungkinan, telur sedikit retak.
Namun, karena ukurannya yang kecil, retakan tersebut jadi tidak terlihat.
Alih-alih pecah, ia justru berbau.
Ketiga, pilihlah telur yang bobotnya mantap sesuai dengan ukurannya.
Apabila membeli telur yang terasa ringan, berarti telur sudah lama umurnya alias tidak segar lagi.
Bisa jadi ia mendekati masa kebusukan atau bahkan sudah busuk.
Telur yang ringan seperti ini tentu tidak bisa dipakai dalam masakan kita.
Selain saat dipegang ia terasa ringan, telur puyuh ini juga bisa dites kesegarannya saat diletakkan di dalam air.
Sama seperti saat mengetes telur ayam, telur yang tenggelam berarti masih segar.
Sebaliknya, telur yang mengambang alias ringan berarti sudah busuk.
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
KOMENTAR