SajianSedap.com - Para ibu-ibu mulai cemas.
Harga naik dari beberapa sembako menjelang pergantian tahun dan liburan.
Mulai dari cabai, beras hingga bawang merah.
Beberapa daerah bahkan dilaporkan harga bawang merah dan bawang putih nyaris menyentuh Rp 40 ribu per kilo.
Tentu hal ini sangat meresahkan karena beberapa bahan dapur tersebut sangat penting.
Seperti bawang merah yang memang berperan sama pentingnya dengan bawang putih dalam setiap masakan.
Untuk itu, daripada uang belanja bisa boncos, tak ada salahnya kita mulai mencoba mencari pengganti bawang merah.
Tak perlu susah-susah, karena ada dua bahan dapur ini yang bisa menggantikannya.
Bahan ini ternyata berada di keluarga yang sama dengan bawang merah.
Anda bisa menggunakannya sebagai pengganti bawang merah di beberapa resep.
Daun bawang adalah bawang muda yang dipanen sebelum pangkalnya matang menjadi umbi.
Sase Lovers bisa memakan seluruh tanaman daun bawang.
Termasuk bagian atas hijau dan bagian bawah putih.
Bahan ini memiliki rasa yang ringan.
Bagian putih tanaman memiliki rasa seperti bawang yang agak manis yang menyerupai rasa bawang merah.
Bagian atas juga memiliki rasa seperti bawang, meski lebih lembut dengan rasa khas sayuran hijau.
Seperti bawang merah, daun bawang bisa dinikmati baik mentah maupun dimasak.
Yap, tidak salah lagi.
Keluarga bawang yang satu ini sangat bisa menggantikan bawang merah.
Teksturnya pun mirip dengan bawang merah.
Bawang bombay punya rasa yang manis.
Plus ukurannya juga biasanya lebih besar dibandingkan bawang merah.
Anda bisa menggantikan bawang merah dengan bawang bombay di beberapa masakan.
Rasanya juga tidak akan jauh beda.
Apalagi keduanya sama-sama mengandung allicin, senyawa yang membuat pedas mata kita.
Terlebih Sase Lovers bisa menemukannya dengan mudah.
Nah itu dia 2 bahan yang bisa dipakai sebagai pengganti bawang merah.
Sekarang nggak perlu repot-repot lagi pergi ke warung.
Tinggal pilih saja mau diganti bawang bombay atau daun bawang.
Diketahui bahwa bawang merah tergolong sebagai bumbu dapur yang cepat busuk.
Apalagi di udara lembab seperti kebanyakan daerah Indonesia dan akan semakin cepat busuk jika tidak disimpan dengan benar.
Melansir dari Foodiosity via Kompas.com, berikut tips atau cara menyimpan bawang merah agar tahan lama.
Di mana biasanya kamu menyimpan bawang merah?
Ternyata bawang merah yang disimpan pada tempat yang kering dan bersih, tidak cukup untuk mencegah proses pembusukan, loh.
Sirkulasi udara juga harus diperhatikan.
Jadi daripada menyimpannya di stoples atau kantong plastik, lebih baik simpan bawang merah di dalam bungkus kertas yang dilubangi secara berkala.
Cara ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara tetap lancar. Udara lembab adalah musuh nomor satu bawang merah.
Pisahkan penyimpanan bawang merah dengan bahan masakan lainnya, misalnya wadah kentang dengan bawang merah yang sama.
Hal ini karena kedua bahan tersebut sama-sama mengeluarkan gas yang tidak baik, sehingga mempercepat pembusukan.
Pada dasarnya bumbu dapur yang kebanyakan adalah rimpang, mengeluarkan gas dan cepat membuat bawang merah busuk.
Jadi pastikan untuk memisahkan bawang merah langsung setelah belanja.
Jika kamu tinggal di iklim yang sejuk dan kering, simpan bawang merah pada atau di bawah suhu kamar.
Bawang merah utuh dapat dengan mudah bertahan empat hingga lima minggu di tempat yang gelap, sejuk, kering, dan berventilasi baik.
Namun, jika kamu tinggal di iklim panas dan lembab dengan suhu di atas 27 derajat Celcius pada siang hari dan kelembaban di atas 50 persen, bawang merah akan lebih cepat membusuk.
Maka dari itu, sebaiknya simpan bawang merah di dalam freezer dengan suhu nol sampai empat derajat Celcius.
Saat dikeluarkan dari freezer biasanya tekstur bawang merah akan lebih lembek karena bawang merah memiliki banyak cairan dan serat.
Nah, itulah cara menyimpan bawang merah yang benar agar tidak cepat busuk.
KOMENTAR